Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Analis: Perpanjangan PPKM Darurat Cenderung Berefek Negatif Bagi IHSG

Bagi sebagian besar emiten, PPKM Darurat ini artinya penurunan pendapatan yang kemudian memiliki efek negatif bagi pergerakan IHSG. 
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Analis mengungkapkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021 cenderung negatif untuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyampaikan hal tersebut karena menurutnya PPKM Darurat akan menurunkan output ekonomi masyarakat. 

Bahkan ungkap Wawan, bagi sebagian besar emiten, PPKM Darurat ini artinya penurunan pendapatan yang kemudian memiliki efek negatif bagi pergerakan IHSG. 

Perpanjangan PPKM Darurat sendiri menurut Wawan telah diantisipasi oleh pasar dengan penurunan IHSG pada Senin (19/7/2021) lalu. Ke depannya Wawan pun memprediksi IHSG akan cenderung flat hingga menunggu katalis selanjutnya. 

“Pasar terus memantau kasus baru Covid-19 yang sudah mulai menurun serta progres vaksinasi,” ungkap Wawan kepada Bisnis, Rabu (21/7/2021).

Dia mengatakan, saat ini ekspektasi pasar adalah suku bunga tetap. Namun dia menambahkan, rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dapat menggerakkan pasar sehingga bisa bergerak di luar ekspektasi. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/7/2021), IHSG hari ini setelah pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM Darurat ditutup menguat 0,21 persen atau 12,58 poin ke level 6.029,98. 

Sepanjang hari, indeks bergerak pada rentang 6.020,86-6.053,19.Terdapat 264 saham menguat, 203 saham melemah, dan 275 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan pada hari ini. 

Pada perdagangan kali ini terdapat total transaksi sebanyak Rp11,29 triliun dengan aksi beli atau net buy investor asing sebesar Rp132,04 miliar. 

Sementara, pada Senin (19/7/2021), IHSG ditutup melemah 55,12 poin ke level 6.017,39 yang bergerak dalam rentang 6.015,15-6.063,65. Perdagangan awal pekan lalu bernilai total transaksi sebesar Rp9,15 triliun.

Sementara itu, pada Jumat (16/7/2021), IHSG ditutup pada posisi 6.0722,51 yang berada lebih tinggi dari penutupan IHSG hari ini. 

Pada minggu pertama PPKM Darurat diberlakukan, terdapat tiga indeks sektoral yang melemah. Berdasarkan data statistik mingguan BEI, periode 5 Juli 2021 - 9 Juli 2021, indeks sektor industri terpantau mengalami pelemahan sebesar 2,08 persen yang ditutup pada level 945,03. 

Kemudian juga terdapat pelemahan indeks sektor consumer non-cyclic yang melemah hingga 2,69 persen ditutup di level 703,24, serta indeks sektor finansial juga mengalami penurunan 0,47 persen ditutup di level 1.319,27. 

Pada minggu kedua PPKM Darurat yaitu periode 12 Juli 2021 - 16 Juli 2021, pelemahan indeks sektoral ini bertambah menjadi 6 sektor yang melemah yaitu sektor industri yang turun 0,45 persen, dan sektor material dasar turun 1,47 persen.

Selanjutnya sektor consumer cyclicals turun 2,95 persen, sektor teknologi turun 3,24 persen, sektor properti dan real estate turun 0,62 persen, serta sektor transportasi dan logistik yang turun 0,22 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper