Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Refinancing, ABM Investama (ABMM) Segera Tawarkan Global Bond

Pada Mei 2021, ABMM telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi global hingga US$400 juta.
Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com
Proses pengapalan batu bara dari conveyor belt ke kapan tongkang./abm-investama.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT ABM Investama Tbk. disebut segera menerbitkan obligasi global (global bond) untuk melunasi utang obligasi lama perseroan yang jatuh tempo Agustus 2022.  

Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings telah memberikan peringkat B+ untuk penerbitan obligasi global terbaru emiten berkode saham ABMM tersebut.

“ABM Investama berencana untuk menggunakan dana dari hasi penerbitan yang diusulkan untuk membayar satu-satunya global bond perseroan sebesar US$350 juta,” tulis tim analis Fitch dalam risetnya, Rabu (21/7/2021).

Peringkat ABM mencerminkan posisinya sebagai produsen batu bara terintegrasi. Bisnis kontraktor batu bara dan tambang batu bara, yang bersama-sama menyumbang lebih dari 65 persen EBITDA, mendapat manfaat dari sinergi dan diversifikasi bidang logistik dan tekniknya.

Fitch menilai, ABM akan mengalami pertumbuhan volume lebih lanjut setelah peningkatan yang kuat dalam bisnis kontraktor batu bara ABM pada tahun lalu, dipimpin oleh kontrak baru dan peningkatan produksi oleh pelanggan yang sudah ada setelah penurunan pada tahun 2020.

“Ini akan mendukung arus kas operasi dan sebagian mengimbangi penurunan dalam profitabilitas segmen pertambangan,” jelas Fitch.

Fitch memperkirakan posisi utang ABM akan sedikit meningkat dan tetap memadai untuk peringkat selama tiga tahun ke depan, tidak termasuk akuisisi.

Fitch juga memperkirakan volume kontrak batu bara yang lebih tinggi akan meningkatkan arus kas operasi ABM, meskipun laba dari segmen pertambangan batu bara melemah, berdasarkan asumsi harga batu bara Fitch.

“Kami memperkirakan EBITDA ABM akan berkisar antara US$220 juta-260 juta (dibanding posisi kuartal I/2021 yang sekitar US$76 juta) selama tiga tahun ke depan setelah melemah menjadi sekitar US$130 juta dalam dua tahun terakhir,” terang Fitch.

Sebagai informasi, pada Mei 2021, ABMM telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk menerbitkan obligasi global hingga US$400 juta dengan jatuh tempo maksimal pada 2026. Surat utang ini akan dijamin tanpa syarat dan tanpa ditarik kembali dengan jaminan perusahaan terkendali tertentu ABMM.

Adapun obligasi global lama ABMM yang akan dibayar sejatinya jatuh tempo pada Agustus 2022, yang memiliki tingkat bunga tetap sebesar 7,125%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper