Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada akhir sesi I, Kamis (15/7/2021), sejalan dengan rilis data neraca perdagangan Indonesia pada semestar I/2021.
IHSG terpantau parkir di level 6.026,91 pada akhir sesi I dengan penguatan 0,8 persen atau 47,69 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.982,80-6.033,71.
Tercatat, sebanyak 254 saham menguat, 200 melemah dan 164 stagnan. Hingga siang ini telah dibukukan total transaksi sebesar Rp5,17 triliun, dengan aksi beli bersih atau net buy investor asing senilai Rp279,66 miliar.
Hingga siang ini, saham perbankan banyak dibeli asing di antaranya BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI dengan masing-masing net buy Rp100,9 miliar, Rp37,6 miliar, Rp34,2 miliar, dan Rp20,8 miliar
Selain itu saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) juga menjadi salah satu perseroan yang paling banyak dibeli asing. Di akhir sesi I ini, asing membeli saham tersebut sebanyak Rp49,8 miliar.
IHSG mampu menguat setelah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada semester I/2021 mencapai US$11,86 miliar.
Baca Juga
Jumlah surplus tersebut tercatat jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan surplus di semester I/2020 yang saat itu mencapai US$5,42 miliar.
Surplus yang tinggi tersebut didorong oleh pertumbuhan kinerja ekspor yang lebih tinggi jika dibandingkan impor. Nilai eskpor pada semester I/2021 tercatat mencapai US$102,87 miliar, sementara impor mencapai US$91,01 miliar.
“Jika dilihat trennya dari 2017 hingga 2021, memperlihatkan surplus kita dari waktu ke waktu menunjukkan perbaikan, terutama jika dibandingkan dengan semester I tahun lalu,” Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Sementara pada Juni 2021, BPS mencatat surplus neraca perdagangan mencapai US$132 miliar.
Nilai ekspor Indonesia mencapai US$18,55 miliar pada Juni 2021, tumbuh 9,52 persen secara bulanan atau secara tahunan tumbuh sebesar 54,46 persen.
Di sisi lain, BPS mencatat nilai impor mencapai US$17,23 miliar pada Juni 2021.
kinerja impor tersebut mengalami peningkatan sebesar 21,03 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 60,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).