Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari PLTS Hingga Biodiesel, Ini Strategi Bukit Asam (PTBA) Rambah Bisnis EBT

Salah satu proyek energi terbarukan PTBA adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dikerjakan bersama PT Angkasa Pura II (APII) dengan kapasitas 241 kilowatt-peak (kwp). Proyek yang telah beroperasi sejak Oktober 2020 tersebut menelan dana US$194 ribu.
PTBA. /Bisnis.com
PTBA. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mempersiapkan sejumlah langkah baru untuk masuk ke sektor bisnis energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengatakan, meski saat ini fokus utama bisnis perusahaan masih berada di angkutan batu bara dan pembangkit listrik bertenaga fosil, perusahaan telah menggarap sejumlah proyek yang berkaitan dengan energi alternatif.

Salah satu proyek energi terbarukan PTBA adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dikerjakan bersama PT Angkasa Pura II (APII) dengan kapasitas 241 kilowatt-peak (kwp). Proyek yang telah beroperasi sejak Oktober 2020 tersebut menelan dana US$194 ribu.

“Memang masih kecil jumlahnya, karena ini merupakan salah satu pilot project kami,” katanya dalam sebuah webinar pada Rabu (14/7/2021).

Selain itu, PTBA juga telah membangun 3 pompa irigasi bertenaga surya (solar irrigation pump) selama 2019-2021 yang masing-masing berada di Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Ke depannya, Suryo mengatakan PTBA akan terus melanjutkan pengembangan bisnis pada sektor ini. Hal tersebut seiring dengan tujuan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon hingga 2060 mendatang.

Salah satu proyek yang tengah disiapkan adalah pembangunan 3 unit PLTS yang masing-masing berada di Ombilin, Sumatera Barat, Bantuas, Kalimantan Timur, serta Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Suryo menjelaskan, PLTS di Ombilin dan Tanjung Enim rencananya akan berkapasitas 200 megawatt. (MW). Sedangkan, PLTS di Bantuas akan memiliki kapasitas 30 MW.

Dia melanjutkan, ketiga pembangkit listrik tersebut akan berdiri di area pasca tambang atau bekas pertambangan. Suryo mengatakan, perusahaan akan terus berupaya mengembangkan area pasca tambang untuk digunakan sebagai tempat pembangunan pembangkit listrik tenaga alternatif.

“Secara keseluruhan kami memiliki lahan sekitar 93.000 hektar. Semuanya masih potensial untuk menjadi tempat pembangunan PLTS,” katanya.

Selain itu, PTBA juga akan menggarap proyek PLTS Terapung Dam Sigura-gura bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum dengan kapasitas 2x500kwp. PTBA juga masih menjajaki pengembangan PLTS di bandara lainnya bersama dengan PT Angkasa Pura II.

Lebih lanjut, PTBA juga tengah menjajaki pengembangan PLTS untuk sejumlah ruas jalan tol seperti di Cibitung–Cilincing dan di wilayah Bali. Suryo menambahkan, perusahaan juga akan merambah sektor biodiesel dalam beberapa waktu ke depan.

“Ini karena beberapa lahan eks tambang milik perusahaan adalah berupa lahan perkebunan sawit yang masih dapat dikembangkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper