Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Kompak Melejit, Investor Menanti Risalah Pertemuan The Fed

Investor akan mencurahkan perhatian terhadap risalah dari pertemuan terakhir bank sentral AS, The Fed.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis, JAKARTA – Indeks utama pada bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak dibuka menguat lantaran investor menunggu risalah dari pertemuan terbaru Federal Reserve untuk petunjuk mengenai kebijakan tentang suku bunga dan stimulus.

Berdasarkan Bloomberg, Rabu (7/7/2021) pukul 20.30 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 0,08 persen ke level 34.606,46, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,20 persen ke posisi 4.352,03, sementara Nasdaq-100 melejit 0,36 persen ke posisi 14.839,64.

Penguatan S&P 500 dipimpin oleh kenaikan saham teknologi. Adapun Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi lainnya. Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi AS tenor sepuluh tahun turun untuk hari kedua. Imbal hasil sempat turun sebentar di bawah 1,3 persen untuk pertama kalinya sejak Februari lalu.

"Pasar obligasi tidak menunggu The Fed, imbal hasil turun lagi hari ini. Itu akan memiliki dampak ekuitas, Anda melihat saham teknologi dan Nasdaq lebih baik. Anda cenderung melihat batas yang lebih kecil dan jeda nilai,” " kata Matt Miskin, co-chief investment strategist di John Hancock Investment Management.

Di pasar komoditas, harga minyak memperpanjang kenaikan di tengah krisis OPEC+, yang telah menghalangi upaya untuk meningkatkan produksi dan menekan harga.

Pasar saham AS pun nampak stabil setelah langkah risk-off investor pada Selasa (6/7/2021), yang sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran tentang prospek ekonomi global ketika varian virus baru Covid-19 muncul.

Investor saham mengapresiasi data AS yang menunjukkan bahwa The Fed akan terus menawarkan dukungan moneter untuk saat ini. Namun saham global yang mendekati level tertinggi sepanjang masa dan tekanan inflasi AS, maka pelaku pasar akan memperhatikan kata-kata dari risalah pertemuan terakhir bank sentral untuk petunjuk tentang jalur kebijakan.

"Investor akan mencurahkan perhatian dengan melihat seperti apa percakapan yang membawa perkiraan suku bunga ke depan," kata Michael Arone, kepala strategi investasi untuk bisnis ETF SPDR AS di State Street Global Advisors.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper