Bisnis, JAKARTA – Indeks utama pada bursa saham Amerika Serikat (AS) kompak dibuka menguat lantaran investor menunggu risalah dari pertemuan terbaru Federal Reserve untuk petunjuk mengenai kebijakan tentang suku bunga dan stimulus.
Berdasarkan Bloomberg, Rabu (7/7/2021) pukul 20.30 WIB, indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 0,08 persen ke level 34.606,46, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,20 persen ke posisi 4.352,03, sementara Nasdaq-100 melejit 0,36 persen ke posisi 14.839,64.
Penguatan S&P 500 dipimpin oleh kenaikan saham teknologi. Adapun Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi lainnya. Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi AS tenor sepuluh tahun turun untuk hari kedua. Imbal hasil sempat turun sebentar di bawah 1,3 persen untuk pertama kalinya sejak Februari lalu.
"Pasar obligasi tidak menunggu The Fed, imbal hasil turun lagi hari ini. Itu akan memiliki dampak ekuitas, Anda melihat saham teknologi dan Nasdaq lebih baik. Anda cenderung melihat batas yang lebih kecil dan jeda nilai,” " kata Matt Miskin, co-chief investment strategist di John Hancock Investment Management.
Di pasar komoditas, harga minyak memperpanjang kenaikan di tengah krisis OPEC+, yang telah menghalangi upaya untuk meningkatkan produksi dan menekan harga.
Pasar saham AS pun nampak stabil setelah langkah risk-off investor pada Selasa (6/7/2021), yang sebelumnya dipicu oleh kekhawatiran tentang prospek ekonomi global ketika varian virus baru Covid-19 muncul.
Baca Juga
Investor saham mengapresiasi data AS yang menunjukkan bahwa The Fed akan terus menawarkan dukungan moneter untuk saat ini. Namun saham global yang mendekati level tertinggi sepanjang masa dan tekanan inflasi AS, maka pelaku pasar akan memperhatikan kata-kata dari risalah pertemuan terakhir bank sentral untuk petunjuk tentang jalur kebijakan.
"Investor akan mencurahkan perhatian dengan melihat seperti apa percakapan yang membawa perkiraan suku bunga ke depan," kata Michael Arone, kepala strategi investasi untuk bisnis ETF SPDR AS di State Street Global Advisors.