Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham melonjak di atas 20 persen meskipun Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (5/7/2021)
Sejumlah saham perbankan seperti PT Bank Permata Tbk. (BNLI), PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI), dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) melonjak kemarin.
Di peringkat pertama, saham PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk. (JMAS) naik 34,1 persen atau 59 poin menjadi Rp232. Di peringkat kedua, saham BNLI naik 25 persen ke Rp2.600.
Selanjutnya, PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. (BESS) juga naik 25 persen menuju Rp600. Kemudian saham BBHI melonjak 24,86 persen menjadi Rp860.
Saham-saham sektor kesehatan dan rumah sakit seperti PT Royal Prima Tbk. (PRIM), PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ), dan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA).
Pada penutupan perdagangan IHSG tak mampu kembali bangkit ke zona hijau dan parkir di level 6.005,60 setelah melemah 0,29 persen dari posisi kemarin.
Baca Juga
Dari seluruh saham yang diperdagangkan sebanyak 190 menguat, 314 melemah, dan 141 lainnya stagnan.
Adapun kapitalisasi pasar di akhir perdagangan ada di level Rp7.173,65 triliun. Total transaksi tercatat hari ini Rp9,97 triliun dengan aksi jual bersih asing atau net foreign sell Rp324,71 miliar di seluruh pasar.
Chief Economist Tanamduit Ferry Latuhihin mengatakan mengatakan pergerakan pasar saham memang terdampak oleh adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama periode 3—20 Juli 2021.
Akan tetapi, dia menilai dampak negatif dari PPKM Darurat terhadap pasar keuangan sangat minim jika dibandingkan jika pemerintah tidak mengambil keputusan tersebut karena dengan adanya PPKM Darurat pasar dapat mengukur dampaknya lebih baik.
“Kalau tidak lockdown [PPKM Darurat] masyarakat akan bertanya-tanya, sementara pasar kalau dibayangi ketidakpastian itu lebih sulit. Dengan adanya lockdown ini market bisa mengukur,” tuturnya dalam sesi Market Outlook Tanamduit secara virtual, Senin (5/7/2021)
Ferry mengatakan, masa PPKM Darurat yang hanya sekitar 2 pekan tak akan terlalu banyak memberikan dampak bagi ekonomi. Menurutnya ini kemungkinan hanya memangkas sekitar 0,1 persen dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021.
“Dibandingkan jika tidak lockdown, uncertainty akan terus melayang-layang. Panjang efeknya ke rupiah ke dolar. Kita bisa lihat rupiah juga tidak kebablasan, hari ini sudah menguat lagi. Berarti memang sentimennya positif,” ujar dia.
Berikut daftar 10 saham top gainers hari ini.
EMITEN | KODE | KODE | HARGA SEBELUMNYA | HARGA TERKINI | SELISIH | SELISIH (%) |
Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk. | IDX:JMAS | JMAS | 173 | 232 | 59 | 34.10 |
Bank Permata Tbk. | IDX:BNLI | BNLI | 2,080 | 2,600 | 520 | 25.00 |
Batulicin Nusantara Maritim Tbk. | IDX:BESS | BESS | 600 | 750 | 150 | 25.00 |
Bank Harda Internasional Tbk. | IDX:BBHI | BBHI | 3,460 | 4,320 | 860 | 24.86 |
Tunas Alfin Tbk. | IDX:TALF | TALF | 330 | 412 | 82 | 24.85 |
Royal Prima Tbk. | IDX:PRIM | PRIM | 322 | 402 | 80 | 24.84 |
Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. | IDX:SRAJ | SRAJ | 274 | 342 | 68 | 24.82 |
Bank Nationalnobu Tbk. | IDX:NOBU | NOBU | 1,285 | 1,580 | 295 | 22.96 |
Prodia Widyahusada Tbk. | IDX:PRDA | PRDA | 4,600 | 5,650 | 1,050 | 22.83 |
Matahari Department Store Tbk. | IDX:LPPF | LPPF | 1,980 | 2,380 | 400 | 20.20 |