Bisnis.com, JAKARTA – Harga Bitcoin terpantau naik di tengah volatilitas pasar yang masih cukup tinggi pada pekan ini.
Data dari Coindesk pada Sabtu (3/7/2021) menyebutkan, harga Bitcoin terpantau naik 1,8 persen pada US$33.519. Kapitalisasi pasar aset kripto besutan Satoshi Nakamoto tersebut terpantau pada US$626,60 miliar.
Sementara itu, harga Ethereum juga terpantau menguat 4,34 persen pada US$2.131,17. Aset kripto Dogecoin juga tercatat naik 0,80 persen pada US$0,24315. Penguatan pada Dogecoin terjadi setelah beberapa cuitan dari CEO Tesla, Elon Musk terkait aset kripto tersebut.
Adapun, sepanjang pekan ini, harga Bitcoin masih naik sekitar 6 persen seiring dengan adanya tarik menarik antara penjual dan pembeli di pasar. Laporan dari lembaga analisa pasar kripto Skew menyebutkan, tingkat volatilitas Bitcoin masih tetap tinggi meskipun level harga mulai stabil sejak pertengahan Mei lalu.
“Pelaku pasar tetap waspada di tengah terjadinya stabilisasi harga. Pada awal Juli, sejumlah ketidakpastian di pasar kripto masih akan terlihat,” demikian kutipan laporan tersebut.
CEO Delta Exchange Pankaj Balani mengatakan, harga US$34.000 merupakan level krusial untuk Bitcoin. Menurutnya, apabila Bitcoin dapat menembus level US$34.000, maka reli harga dapat kembali terjadi.
Sebelumnya, CEO Tallbacken Michael Purves mengatakan apabila harga Bitcoin menembus level US$31.000 dan US$30.000, maka potensi menguji kisaran US$20.000 semakin terbuka. Purves mengatakan, pergerakan harga ini terbilang wajar untuk aset atau saham yang telah menguat secara signifikan seperti Bitcoin.
“Hal serupa pernah terjadi setelah reli Bitcoin pada 2017 lalu,” jelasnya.
Senada, Senior Analyst di Swissquote Ipek Ozkardeskaya menyatakan level support Bitcoin berada di US$30.000. Menurutnya, jika harga Bitcoin turun di bawah level tersebut, aksi jual oleh para investor akan semakin deras.