Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS, Kamis 1 Juli 2021, Cermati Data Inflasi

Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan bergerak pada kisaran Rp14.490 - Rp14.550 per dolar AS.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan cenderung melanjutkan pelemahan pada hari ini, Kamis (1/7/2021), di tengah rilis data ekonomi dalam negeri dan Amerika Serikat (AS).

Kemarin (30/6/2021), berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan parkir di level Rp14.500 per dolar AS, atau melemah 0,10 persen. Sementara, indeks dolar AS turun 0,01 persen ke posisi 92,04.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, rupiah hari ini kemungkinan akan bergerak pada kisaran Rp14.490 - Rp14.550 per dolar AS.

Pelemahan rupiah kemarin salah satunya disebabkan oleh sikap pelaku pasar yang menunggu kejelasan pengetatan pembatasan sosial guna meredam penyebaran penyakit virus corona (Covid-19).

Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk Pulau Jawa dan Bali.

Luhut telah menyampaikan sejumlah usulan aturan yang akan diberlakukan. Salah satu yang diusulkan yakni PPKM darurat berlaku 3-20 Juli 2021.

Menurut Ibrahim, kebijakan ini diyakini akan menghambat pemulihan ekonomi yang sempat berjalan. Pasalnya, kebijakan pembatasan kegiatan tempat usaha hingga 17.00 WIB akan berefek negatif dari sisi operasional dan tidak akan tertutup oleh pendapatan.

“Dengan diberlakukannya PPKM Darurat maka konsumsi masyarakat dan investasi akan kembali stagnan dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021 yang kemungkinan akan terkontraksi lebih dalam,” kata dia, dikutip Kamis (1/7/2021).

Sementara itu, dari luar negeri, investor mencerna penyebaran yang memburuk dari varian delta virus corona. Mereka juga menanti rilis data pekerjaan AS yang penting untuk arah kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Secara bersamaan, Data China yang dirilis sebelumnya menyatakan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) lebih baik dari perkiraan 50,9 untuk Juni, sedangkan PMI non-manufaktur adalah 53,5, lebih rendah dari pembacaan Mei di 55,2.

15:03 WIB
Rupiah berakhir koreksi tipis

Rupiah mengakhir perdagangan dengan hanya melemah tipis 0,02 persen atau 2,5 poin ke level Rp14.502,50 per dolar AS.

Sementara itu indeks dolar AS turun 0,01 persen ke posisi 92,43.

13:35 WIB
Rupiah belum bertenaga Rp14.532

Hingga 13.35 WIB, rupiah mengalami koreksi 0,22 persen ke level Rp14.532,50 per dolar AS.

Sementara itu indek dolar AS menguat 0,05 persen ke level 92,49. 

11:39 WIB
Rupiah bertahan di zona merah

Hingga 11.35 WIB, rupiah tertekan 0,18 persen atau 26.5 poin ke posisi Rp14.526,50 per dolar AS.

Sementara indeks dolar AS tertekan 0,03 persen ke level 92,41. 

10:35 WIB
Rupiah melemah ke Rp14.526

Hingga 10.35 WIB, rupiah terdepresiasi 0,18 persen atau 26,5 poin ke level Rp14.526,50 per dolar AS.

Adapun, indeks dolar AS terpantau melemah 0,03 persen ke posisi 92,41. 

09:01 WIB
Rupiah dibuka melemah Rp14.515

Pukul 09.00 WIB, rupiah dibuka melemah 0,10 persen atau 15 poin ke level Rp14.515 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terkoreksi 0,02 persen ke posisi 92,42. 


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper