Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham perbankan jumbo mengalami aksi jual oleh investor asing di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan Rabu (23/6/2021).
Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun tipis 0,19 poin menjadi 6.087,65. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.072,64-6.130,09.
Sebanyak 209 saham menguat, 245 saham melemah, dan 155 saham diperdagangkan stagnan pagi ini. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat Rp7.228,87 triliun.
Total transaksi mencapai Rp6,45 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing senilai Rp293,57 miliar.
Saham BBRI menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net sell Rp175,7 miliar. Saham BBRI turun 0,99 persen menjadi Rp4.000.
Selanjutnya, saham BMRI mencatatkan net sell Rp32,9 miliar. Saham BMRI anjlok 1,21 persen menuju Rp6.100. Saham BBCA juga menjadi sasaran jual asing dengan net sell Rp20,1 miliar, dan sahamnya terkoreksi menjadi Rp31.400.
Baca Juga
Di sisi lain, saham TLKM dan ASII mencatatkan net foreign buy masing-masing Rp49,8 miliar dan Rp18,2 miliar. Saham TLKM naik 2,73 persen ke Rp3.390, dan saham ASII naik 0,61 persen menjadi Rp4.950.
Sementara itu, saham LMAS memimpin penguatan 34,62 persen menjadi Rp175. Padahal, saham tersebut baru lepas dari suspensi BEI.
Selanjutnya, saham MMLP melonjak 20,39 persen ke Rp620, dan saham tambang logam Grup Bakrie, BRMS naik 18,89 persen ke Rp107.
Analis NH Korindo Sekuritas Dimas WP Pratama menilai IHSG berpotensi menguat terbatas pada hari ini mengincar level 6.134.
“Meski masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan lebih terbatas pada rentang 6.050 - 6.134,” tulis Dimas Riset NH Korindo Sekuritas dalam riset harian, Rabu (23/6/2021).
Adapun, performa IHSG mengikuti kenaikan indeks saham global sebelumnya. Pekan lalu, bursa AS kembali melanjutkan penguatan ditandai dengan rekor tertinggi baru indeks NASDAQ. Saham-saham teknologi kembali diuntungkan dari yield US Treasury 10-tahun yang berada di bawah level 1,5 persen.