Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Anjlok, Ditutup di Level Rp14.378

Saat rupiah melemah, indeks dolar AS terpantau menguat 0,58 persen menuju 91,656 pada pukul 15.34 WIB.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah terpantau melemah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada hari ini, Kamis (17/6/2021).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.378 per dolar AS, turun 121 poin atau 0,85 persen dari posisi kemarin, Rabu (16/6/2021) Rp14.257 per dolar AS.

Selain itu, berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah di level Rp14.362,5 per dolar AS, terkoreksi 0,88 persen atau 125 poin. Sementara itu indeks dolar AS terpantau menguat 0,58 persen menuju 91,6560 pada pukul 15.34 WIB.

Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell menyampaikan baru-baru ini bahwa pihaknya menyadari risiko inflasi dan akan memulai diskusi mengenai penyesuaian pembelian obligasi. Plot pembuat kebijakan di The Fed menunjukkan bahwa suku bunga berpeluang dinaikkan dua kali hingga akhir 2023, atau lebih cepat dari perkiraan.

Hal ini menandai perbaikan arah komunikasi The Fed kepada pelaku pasar global, yang selama ini sangat dovish.

“Kami melihat orang tampaknya kurang nyaman dengan asumsi The Fed ternyata tidak sesabar yang diinginkan,” kata Co-head of Global Economics Natwest Markets Michelle Girard, dikutip dari Bloomberg pada Kamis (17/6/2021).

Walaupun Powell tidak menyebut secara eksplisit peluang kenaikan suku bunga, namun investor tampaknya mengartikan komentar orang nomor satu di Federal Reserve itu sebagai persiapan untuk mode hawkish yang berujung pada pengetatan (tapering).

Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) 16-17 Juni 2021 memutuskan tingkat suku bunga acuan tetap di level rendah 3,5 persen. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap di 2,75 persen dan 4,25 persen. 

"Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, dan stabilitas nilai tukar rupiah yg terjaga dan memperkuat upaya pemulihan ekonomi," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI periode Juni 2021 secara virtual, Kamis (17/6/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper