Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri Provident Capital Indonesia sekaligus Komisaris PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) Winarto Kartono menjual saham perseroan senilai Rp139,05 miliar.
Dalam suratnya kepada OJK, Winato Karsono menyampaikan dirinya melakukan divestasi atau penjualan 45 juta saham TBIG pada 9 Juni 2021. Harga penjualan Rp3.090 per saham, sehingga total transaksi mencapai Rp139,05 miliar.
"Status kepemilikan saham divestasi langsung," paparnya, Rabu (16/6/2021).
Setelah transaksi, Winato memegang 2,163 persen saham TBIG atau setara 490,16 juta saham. Sebelumnya, Winato memiliki 2,362 persen saham TBIG atau sejumlah 535,16 juta saham.
Pada penutupan perdagangan kemarin, saham TBIG koreksi 50 poin atau 1,58 persen menjadi Rp3.120. Sepanjang 2021, saham entitas Grup Saratoga itu masih menanjak 91,41 persen.
Sementara itu, PT Tower Bersama Infrasctucture Tbk. mencetak pendapaan Rp1,42 triliun untuk tiga bulan pertama 2021.
Baca Juga
Realisasi tersebut meningkat 12,77 persen dari pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu secara EBITDA emiten bersandi TBIG ini membukukan EBITDA sebesar Rp1,23 triliun untuk kuartal I/2021.
“Jika triwulan pertama ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp5,68 triliun dan Rp4,95 triliun,” demikian tertulis dalam publikasi perseroan, Selasa (8/6/2021)
CEO TBIG Hardi Wijaya Liong mengatakan pada triwulan pertama tahun ini perseroan melaporkan kuartal yang kuat lagi untuk pertumbuhan organik, dengan penambahan 811 penyewaan kotor yang terdiri dari 252 sites telekomunikasi dan 559 kolokasi.
Adapun pertumbuhan pesanan kolokasi yang berkelanjutan telah menghasilkan rasio kolokasi tertinggi hingga saat ini sebesar 1,98x.
“Bisnis kami terus berlanjut untuk menunjukkan ketahanannya dengan pertumbuhan organik yang kuat di saat kami melalui pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung,” ujarnya.
TBIG memiliki 32.612 penyewaan dan 16.501 sites telekomunikasi per 31 Maret 2021. Sites telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 16.390 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 32.501.