Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mengawali Pekan, Wall Street Kompak Melemah Menanti Sinyal The Fed

Pelaku pasar tengah menaruh harapan jika The Fed akan menegaskan kembali laju pembelian obligasi pada pekan ini.
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg
Tanda Wall Street tampak di depan Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham di Wall Street mengawali pekan ini, Senin (14/06/2021) dengan pelemahan saat investor tengah mencari sinyal terkait potensi bank sentral AS, The Fed untuk mengurangi stimulus moneter daruratnya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Indutrial Average dibuka melemah 0,20 persen menjadi 34.412,05, indeks S&P 500 turun 0,14 persen menjadi di level 4.241,48, dan indeks Nasdaq terkoreksi tipis 0,05 persen menjadi di posisi 14.062,19.

Imbal hasil  US Treasury tenor 10 tahun sebelumnya naik menjadi 1,47 persen setelah mencapai posisi terendah dalam tiga bulan pada Kamis (10/6/2021) di tengah penurunan mingguan terbesar sejak Desember 2020.

Obligasi pemerintah Prancis dan Jerman juga berbalik arah dengan imbal hasil yang berbalik lebih tinggi. Sementara gerak S&P 500 terpantau tak banyak berubah setelah indeks mencapai rekor tertinggi pada Jumat (11/06/2021).

Menurut para ekonom yang disurvei Bloomberg, pelaku pasar tengah menaruh harapan jika The Fed akan menegaskan kembali laju pembelian obligasi pada pekan ini, bahkan jika aksi tersebut memberikan proyeksi untuk kenaikan suku bunga pada 2023. Keputusan itu akan ditentukan pada Rabu (16/6/2021).

"Kuncinya di sini adalah bagaimana keadaan sebenarnya versus bagaimana pasar mengharapkannya," kata Brian Nick, kepala strategi investasi di Nuveen kepada Bloomberg.

Menurut ahli strategi Mizuho International Plc., imbal hasil obligasi AS yang telah melemah belakangan ini memberikan lampu hijau untuk sentimen ambil risiko yang mungkin berlangsung setidaknya hingga Agustus.

"Dengan latar belakang ini, sebagian besar kelas aset setidaknya harus mampu bertahan, jika tidak reli. Kami ragu perubahan besar dalam retorika Fed akan terwujud sebelum simposium Jackson Hole pada Agustus nanti,” kata kepala strategi multi-aset Mizuho Peter Chatwell.

Adapun di pasar kripto, Bitcoin terlihat melonjak setelah miliuner Paul Tudor Jones menegaskan kembali dukungannya. Bitcoin pun telah naik selama akhir pekan lalu setelah Elon Musk mengatakan Tesla akan melanjutkan transaksi dengan cryptocurrency jika penambangannya dilakukan dengan energi yang bersih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper