Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Archi Indonesia Bakal Private Placement Setelah IPO, Calon Pembelinya?

Selain private placement, Rajawali Corpora juga melepas sebagian sahamnya melalui aksi IPO Archi Indonesia.
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Archi Indonesia berencana melakukan private placement setelah merealisasikan aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.

Berdasarkan prospektus perseroan yang diterbitkan pada Senin (31/5/2021), PT Rajawali Corpora berencana menjual sejumlah saham miliknya di PT Archi Indonesia melalui private placement kepada beberapa investor.

Aksi itu akan dilakukan setelah PT Archi Indonesia merampungkan aksi IPO. Rajawali Corpora akan menjual sekitar 10 persen saham miliknya dari modal ditempatkan dan disetor setelah aksi IPO.

Untuk diketahui, Archi Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh PT Rajawali Corpora atau Grup Rajawali yang didirikan oleh konglomerat Peter Sondakh.

Kendati demikian, manajemen tidak menjelaskan secara rinci calon investor yang akan berada dalam private placement itu.

Selain private placement, Rajawali Corpora juga akan mendivestasikan sebagian sahamnya melalui aksi IPO Archi Indonesia.

Dalam IPO ini, PT Archi Indonesia akan melepas sebanyak-banyaknya 4.967.500.000 atau 4,9 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham.

Saham itu terdiri atas 1.242.500.00 atau 1,24 miliar saham baru yang dikeluarkan perseroan dan 3.725.000 atau 3,72 miliar saham dari saham lama milik PT Rajawali Corpora yang didivestasikan.

Saham itu akan ditawarkan dengan harga penawaran berkisar Rp750 hingga Rp800 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi menggalang dana sebanyak-banyaknya Rp3,97 triliun dari aksi ini.

Manajemen Archi Indonesia menjelaskan bahwa sekitar 90 persen dari dana hasil emisi itu akan digunakan perseroan membayar sebagian pokok utang bank, sedangkan sisanya atau 10 persen untuk modal kerja perseroan.

Archi Indonesia sebenarnya sudah nyaris melakukan IPO pada akhir 2014.

Namun berdasarkan catatan Bisnis, niatan itu juga ditunda lantaran situasi pasar dipandang tidak kondusif seiring volatilnya harga komoditas dan kondisi makro ekonomi global yang tidak pasti. 

Ketika itu, perusahaan produsen emas batangan merah putih itu berencana melepas sebanyak- banyaknya 1,6 miliar lembar saham di kisaran harga Rp1.895 - Rp2.445 per saham, sehingga Archi Indonesia sebelumnya berpotensi mendapatkan dana segar hingga Rp3,9 triliun.

Wakil Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengatakan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat untuk merealisasikan rencana initial public offering atau IPO yang sebelumnya sempat tertunda.

“Tahun 2021 ini kami rasa merupakan momentum yang sangat tepat [untuk IPO]. Aksi ini akan mendukung akselerasi pertumbuhan perseroan ke depannya,” ujar Rudy saat konferensi pers paparan publik, Senin (31/5/2021).

Masa penawaran awal IPO Archi Indonesia akan dilakukan pada 31 Mei - 9 Juni 2021, perkiraan masa penawaran umum perdana saham 22-24 Juni 2021, dan perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2021.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Archi Indonesia adalah PT BNI Sekuritas, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper