Bisnis.com, JAKARTA - PT Archi Indonesia berencana melakukan private placement setelah merealisasikan aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham.
Berdasarkan prospektus perseroan yang diterbitkan pada Senin (31/5/2021), PT Rajawali Corpora berencana menjual sejumlah saham miliknya di PT Archi Indonesia melalui private placement kepada beberapa investor.
Aksi itu akan dilakukan setelah PT Archi Indonesia merampungkan aksi IPO. Rajawali Corpora akan menjual sekitar 10 persen saham miliknya dari modal ditempatkan dan disetor setelah aksi IPO.
Untuk diketahui, Archi Indonesia sepenuhnya dimiliki oleh PT Rajawali Corpora atau Grup Rajawali yang didirikan oleh konglomerat Peter Sondakh.
Kendati demikian, manajemen tidak menjelaskan secara rinci calon investor yang akan berada dalam private placement itu.
Selain private placement, Rajawali Corpora juga akan mendivestasikan sebagian sahamnya melalui aksi IPO Archi Indonesia.
Baca Juga
Dalam IPO ini, PT Archi Indonesia akan melepas sebanyak-banyaknya 4.967.500.000 atau 4,9 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Saham itu terdiri atas 1.242.500.00 atau 1,24 miliar saham baru yang dikeluarkan perseroan dan 3.725.000 atau 3,72 miliar saham dari saham lama milik PT Rajawali Corpora yang didivestasikan.
Saham itu akan ditawarkan dengan harga penawaran berkisar Rp750 hingga Rp800 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi menggalang dana sebanyak-banyaknya Rp3,97 triliun dari aksi ini.
Manajemen Archi Indonesia menjelaskan bahwa sekitar 90 persen dari dana hasil emisi itu akan digunakan perseroan membayar sebagian pokok utang bank, sedangkan sisanya atau 10 persen untuk modal kerja perseroan.
Archi Indonesia sebenarnya sudah nyaris melakukan IPO pada akhir 2014.
Namun berdasarkan catatan Bisnis, niatan itu juga ditunda lantaran situasi pasar dipandang tidak kondusif seiring volatilnya harga komoditas dan kondisi makro ekonomi global yang tidak pasti.
Ketika itu, perusahaan produsen emas batangan merah putih itu berencana melepas sebanyak- banyaknya 1,6 miliar lembar saham di kisaran harga Rp1.895 - Rp2.445 per saham, sehingga Archi Indonesia sebelumnya berpotensi mendapatkan dana segar hingga Rp3,9 triliun.
Wakil Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengatakan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat untuk merealisasikan rencana initial public offering atau IPO yang sebelumnya sempat tertunda.
“Tahun 2021 ini kami rasa merupakan momentum yang sangat tepat [untuk IPO]. Aksi ini akan mendukung akselerasi pertumbuhan perseroan ke depannya,” ujar Rudy saat konferensi pers paparan publik, Senin (31/5/2021).
Masa penawaran awal IPO Archi Indonesia akan dilakukan pada 31 Mei - 9 Juni 2021, perkiraan masa penawaran umum perdana saham 22-24 Juni 2021, dan perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 28 Juni 2021.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Archi Indonesia adalah PT BNI Sekuritas, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.