Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPO Rp3,97 Triliun, Archi Indonesia Optimistis Ini Momentum Tepat

Archi Indonesia menilai rencana aksi IPO perseroan saat ini lebih solid dibandingkan dengan posisi perseroan pada 2014.
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan
Dari kiri ke kanan] Naldo Wijaya - Investor Relations PT Archi Indonesia Tbk, Adam Jaya Putra - Direktur Keuangan PT Archi Indonesia Tbk, Shery Juwita Lestari, Direktur PT Mandiri Sekuritas, Rudy Suhendra - Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk, dan Harry Margatan - Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk menunjukkan produk emas saat Konferensi Pers Virtual Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Archi Indonesia Tbk/ Perusahaan

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten entitas grup Rajawali, PT Archi Indonesia, kembali mengajukan rencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering. Aksi Archi Indonesia berpotensi menjadi IPO terjumbo di BEI.

Wakil Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengatakan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat untuk merealisasikan rencana initial public offering atau IPO yang sebelumnya sempat tertunda.

“Tahun 2021 ini kami rasa merupakan momentum yang sangat tepat [untuk IPO]. Aksi ini akan mendukung akselerasi pertumbuhan perseroan ke depannya,” ujar Rudy saat konferensi pers paparan publik, Senin (31/5/2021).

Untuk diketahui, Archi Indonesia nyaris melantai di bursa pada akhir 2014. Namun, niatan itu ditunda lantaran situasi pasar dipandang tidak kondusif seiring volatilnya harga komoditas dan kondisi makro ekonomi global yang tidak pasti.

Selain itu, pada awal tahun ini santer terdengar Archi Indonesia juga akan melanjutkan aksi IPO itu yang sayangnya tersebar kabar entitas grup Rajawali itu kembali mengurungkan niatnya.

Rudy menjelaskan bahwa sesungguhnya keinginan perseroan untuk melantai di bursa selalu ada. Sebelumnya, Archi Indonesia sempat tercatat di bursa London. 

Namun, PT Rajawali Corpora sebagai pemegang saham pengendali menilai akan lebih tepat Archi Indonesia menjadi perusahaan tercatat di Indonesia mengingat aset dan aktivitas produksi dilakukan di dalam negeri.

Dia juga menilai rencana aksi IPO perseroan saat ini lebih solid dibandingkan dengan posisi perseroan pada 2014. Saat ini, kapasitas produksi dan cadangan emas perseroan sudah lebih besar dibandingkan dengan 2014.

Produsen emas batangan merah putih itu saat ini memiliki reserves sebanyak 4 juta ons dan produksi lebih dari 200 kilo ons atau setara 6,2 ton emas per tahunnya.

Mengutip prospektus yang diterbitkan Senin (31/5/2021), kali ini PT Archi Indonesia akan melepas sebanyak-banyaknya 4.967.500.000 atau 4,9 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham. Jumlah itu mewakili sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Adapun, saham itu terdiri atas 1.242.500.00 atau 1,24 miliar saham baru yang dikeluarkan perseroan dan 3.725.000 atau 3,72 miliar saham dari saham lama milik PT Rajawali Corpora yang didivestasikan.

Saham itu akan ditawarkan dengan harga penawaran berkisar Rp750 hingga Rp800 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi menggalang dana sebanyak-banyaknya Rp3,97 triliun dari aksi ini.

Jika rencana itu terealisasi, maka IPO Archi Indonesia berpotensi menjadi aksi IPO terjumbo dalam 3 tahun terakhir.

Rudy menjelaskan bahwa dana hasil emisi akan digunakan perseroan sekitar 90 persen untuk membayar pinjaman dan sisanya untuk modal kerja perseroan.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Archi Indonesia adalah PT BNI Sekuritas, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper