Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dear Investor, Archi Indonesia Gelar Paparan Publik IPO, Besok!

Archi Indonesia sebelumnya sempat dikabarkan beberapa kali merencanakan IPO dengan target perolehan dana segar yang besar.
Produk emas 24 Karat Lotus Archi, produk PT Archi Indonesia, entitas Grup Rajawali./ Istimewa
Produk emas 24 Karat Lotus Archi, produk PT Archi Indonesia, entitas Grup Rajawali./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Calon emiten PT Archi Indonesia bersiap melakukan pemaparan publik secara virtual pada Senin (31/5/2021) dalam rangka penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham, yang berpotensi bernilai jumbo. 

Archi Indonesia (Archi), yang merupakan bagian dari Grup Rajawali adalah salah satu produsen pure-play emas (pure-play gold producer) terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara.

“Archi telah berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja eksplorasi dan produksi emas yang kuat selama 10 tahun beroperasi, sambil berfokus pada operasi yang berkelanjutan dan terus menjadi pemimpin ESG di industri,” tulis undangan public expose yang diterima Bisnis, Minggu (30/5/2021).

Dalam rangka mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis serta untuk lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, Archi berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan akan mengumumkan IPO.

Archi Indonesia sebenarnya nyaris melakukan IPO pada akhir 2014. Namun, berdasarkan catatan Bisnis, niatan itu ditunda lantaran situasi pasar dipandang tidak kondusif seiring volatilnya harga komoditas dan kondisi makro ekonomi global yang tidak pasti.  

Ketika itu, perusahaan tambang emas itu berencana melepas sebanyak-banyaknya 1,6 miliar lembar saham di kisaran harga Rp1.895-Rp2.445 per saham, sehingga Archi Indonesia sebelumnya berpotensi mendapatkan dana segar hingga Rp3,9 triliun.

Lebih lanjut, dalam penawaran kali ini Archi Indonesia sempat dikabarkan membidik IPO dengan dana jumbo US$500 juta. Penawaran tersebut akan menjadi IPO terbesar di Indonesia, sejak maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia mengumpulkan US$ 524 juta pada tahun 2011.

Menurut laporan Bloomberg, penasihat Archi memulai kembali persiapan tahun lalu untuk potensi penjualan saham pertama kali di Jakarta. Kendati begitu hingga saat ini belum terdapat konfirmasi dari pihak perwakilan Rajawali Group dan Archi tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan, dalam tiga tahun terakhir Archi Indonesia berhasil mencetak pertumbuhan cukup stabil di pos pendapatan. Pada 2020, Archi membukukan pendapatan US$393,3 juta, naik 2,5 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar US$838,69 juta. 

Kenaikan pendapatan membuat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Archi sebesar US$123,33 juta pada 2020.  Laba bersih itu naik 32,6 persen daripada perolehan 2019 sebesar US$92,99 juta. Di sisi lain, total aset Archi per 31 Desember 2020 senilai US$600,23 juta dengan total liabilitas sebesar US$505,89 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper