Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan Grup Astra, PT United Tractors Tbk., mempertahankan target penjualan batu baranya kendati harga komoditas dan permintaan mengalami tren kenaikan.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan bahwa perseroan mempertahankan panduan dan target operasional di lini bisnis batu bara dari yang sudah ditetapkan pada awal tahun lalu.
Padahal, pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan adanya tambahan jumlah produksi batu bara, sebesar 75 juta ton untuk penjualan ke luar negeri. Dengan itu, jumlah produksi batu bara nasional pada 2021 meningkat menjadi 625 juta ton dari target sebelumnya 550 juta ton.
“[Perseroan mempertahankan target produksi dan penjualan batu bara] karena kapasitas transportasi memang sudah maksimal,” ujar Sara kepada Bisnis, Selasa (25/5/2021).
Adapun, kapasitas itu sudah disesuaikan dengan target produksi yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini, yang sesungguhnya sudah mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, walaupun landai.
Emiten berkode saham UNTR itu menargetkan penjualan batu bara melalui entitas usahanya PT Tuah Turangga Agung sebesar 9 juta hingga 9,5 juta ton. Dari total penjualan itu termasuk 2,3 juta ton untuk batu bara jenis coking coal.
Baca Juga
Panduan itu lebih tinggi daripada target 2020 sebesar 7,5 juta ton hingga 8 juta ton, termasuk 1,2 juta ton batu bara coking coal.
Hingga April 2021, UNTR menjual batu bara 4,61 juta ton, naik tipis 1,69 persen dari 4,54 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.
Kendati demikian, secara month to month penjualan batu bara menurun 17,7 persen dari 1,16 juta ton pada Maret 2021 menjadi 910.000 ton pada April 2021.
Sara menjelaskan bahwa penurunan itu disebabkan oleh air sungai yang agak dangkal saat berkurangnya curah hujan menyebabkan transportasi batu bara agak terhambat.
Di sisi lain, Sara juga mempertahankan target dan panduan lini bisnis lainnya kecuali penjualan alat berat.
UNTR membidik penjualan emas di tambang Martabe yang dikendalikan oleh anak usaha PT Agincourt Resources sebesar 340.000 oz, lebih tinggi daripada target 2020 di kisaran 319.000-320.000 oz.
Selain itu,panduan untuk lini bisnis kontraktor pertambangan melalui PT Pamapersada Nusantara stabil dari perolehan 2020.
Sementara itu, target penjualan alat berat naik dari 1.700 unit yang ditetapkan pada awal tahun menjadi 2.500 unit.
Hingga April 2021, UNTR menjual emas sebanyak 124.000 GEOs, naik 9,8 persen dari perolehan 112.900 GEOs pada periode yang sama tahun lalu.
Dari lini kontraktor pertambangan, produksi batu bara sebesar 36,7 juta ton dan overburden removal sebesar 258,8 juta bcm hingga April 2021. Perolehan itu masing-masing mengalami penurunan 1,6 persen dan 8,77 persen.
Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, UNTR juga telah menjual 909 unit alat berat, tumbuh 26,77 persen dibandingkan dengan perolehan 717 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.