Bisnis.com, JAKARTA — Setelah satu bulan vakum, pemerintah kembali melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) pada hari ini, Selasa (25/5/2021) dan menghasilkan penawaran masuk sebesar Rp78,16 triliun.
Jumlah penawaran yang masuk pada hari ini mengalami peningkatan dibandingkan lelang SUN terakhir yang dilakukan pemerintah yakni Selasa (27/4/2021) lalu yang sebesar Rp52,74 triliun.
Adapun pada hari ini pemerintah menawarkan tujuh seri SUN yang terdiri dari SPN03210826, SPN12220527, FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0088 (reopening), FR0083 (reopening), dan FR0089 (new reopening).
Seri FR0086 yang jatuh tempo pada 15 April 2026 menjadi yang paling banyak mendapatkan penawaran masuk yakni Rp28,09 triliun. Adapun pemerintah memenangkan Rp9,35 triliun untuk seri ini dengan yield rerata tertimbang yang dimenangkan di level 5,54 persen.
Penawaran masuk terbesar selanjutnya untuk seri FR0087 yakni Rp26,23 triliun. Seri yang jatuh tempo 15 Februari 2031 ini mendapatkan total penawaran masuk Rp19,67 triliun.
Seri yang kerap jadi favorit ini menjadi yang paling banyak dimenangkan pemerintah yakni Rp13,40 triliun dengan yield rerata tertimbang 6,44 persen turun dari yield rerata tertimbang lelang sebelumnya yakni 6,46 persen.
Baca Juga
Secara akumulasi, dari ketujuh seri yang ditawarkan, pemerintah memenangkan Rp32,55. Seiring jumlah penawaran masuk yang naik, nilai penyerapan pemerintah juga meningkat dari lelang sebelumnya yang sebesar Rp28,05 triliun.
Berikut hasil lelang SUN hari ini selengkapnya:
Seri | Jatuh Tempo | Penawaran Masuk | Jumlah Dimenangkan | Yield Tertimbang yang Dimenangkan |
SPN03210826 | 26 Agustus 2021 | Rp1,95 triliun | Rp1,00 triliun | 3,11% |
SPN12220527 | 27 Mei 2022 | Rp2,05 triliun | Rp1,75 triliun | 3,34% |
FR0086 | 15 April 2026 | Rp28,09 triliun | Rp9,35 triliun | 5,54% |
FR0087 | 15 Februari 2031 | Rp26,23 triliun | Rp13,40 triliun | 6,44% |
FR0088 | 15 Juni 2036 | Rp5,02 triliun | Rp1,85 triliun | 6,36% |
FR0083 | 15 April 2040 | Rp10,74 triliun | Rp3,25 triliun | 7,12% |
FR0089. | 15 Agustus 2051 | Rp4,06 triliun | Rp1,95 triliun | 6,90% |