Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil dibuka menguat pada perdagangan Jumat (21/05/2021)
Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.01 rupiah dibuka menguat 0,24 persen atau 35 poin ke level Rp14.340 per dolar. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur ketahanan mata uang Paman Sam terpantau melemah 0,05 persen ke posisi 89,76
Sebelumnya, VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan nilai tukar rupiah diperdagangkan melemah pada hari ini sejalan dengan penguatan dolar AS serta kenaikan yield US treasury pada sesi perdagangan kemarin.
Penguatan di pasar AS dipengaruhi oleh notulensi rapat rutin The Fed, The Federal Open Market Committee, yang menunjukkan beberapa pembuat kebijakan membuka kemungkinan untuk membahas pengurangan pembelian obligasi pada pertemuan mendatang.
“Notulensi FOMC tersebut mendorong risk averse sentiment di pasar keuangan regional Asia dan mendorong permintaan safe haven asset,” kata Josua.
Hal senada diutarakan Direktur TFRX Berjangka Ibrahim Assuaibi yang mengatakan investor terkejut dengan risalah The Fed mengenai pengurangan laju pembelian obligasi jika pemulihan ekonomi terus mendapatkan momentumnya.”Hal ini membuat posisi dolar melambung dari posisi terendah tiga bulan terhadap semua mata uang pada Kamis,” jelas dia.
Baca Juga
Selain itu, indeks harga konsumen Inggris yang dirilis pada Rabu tumbuh 1,5 persen dari tahun ke tahun lebih baik dari perkiraan bulan April 2021.
Dari dalam negeri, pemerintah saat ini sedang membutuhkan dana yang cukup besar sehingga melakukan pengampunan pajak atau strategi tax amnesty jilid II sebagai salah satu strateginya.