Bisnis.com, JAKARTA — Masalah likuidasi dan leverage turut menekan krisis yang menimpa aset-aset kripto selama beberapa waktu belakangan.
Seperti dilansir dari Bloomberg, aset-aset kripto populer masih terus melanjutkan koreksinya. Pada Rabu (19/5/2021), Bitcoin turun 31 persen mendekati US$30.000 per koin, sedangkan Ethereum turun 44 persen ke bawah level US$2.000 per koin.
Meskipun kinerja tersebut tak lebih para dari hari-hari sebelumnya, tren harga aset kripto yang terjun bebas telah menimbulkan luka dalam di pasar kripto.
Tercatat, menurut data dari Bybt.com hingga Kamis (20/5/2021) pukul 9 pagi waktu Singapura setidaknya telah ada aksi likuidiasi mencapai US$9,4 miliar atau setara Rp135,36 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS) seiring adanya 887.000 trader atau pemain kripto yang melikuidasi aset mereka.
Tom Lee dari Fundstrat Global Advisors LLC mengatakan aksi tersebut juga terkait dengan tingginya tingkat leverage di pasar kripto. Alhasil, para trader dihadapkan dengan risiko jual paksa atau forced sell ketika harga aset digital tersebut merosot.
Adapun Head of Asia Pacific at Luno Pte. Vijay Ayyar mengatakan krisis yang menimpa pasar kripto semakin dalam karena adanya kelebihan beban (overload) dalam sistem, likudasi oleh para pemain, serta faktor sejenisnya.
Baca Juga
Menurutnya, aset kripto masih menjadi yang paling liar dibandingkan dengan kelas aset lainnya karena di pasar kripto para pegadang dapat masuk ke beberapa bursa sekaligus dengan tingkat leverage mencapai 50—100 kalinya.
“Apa yang kita lihat saat ini adalah penyetelan ulang (reset) dana yang besar di seluruh bursa karena banyak pedagang aset digital ini yang overleveraged,” katanya, seperi dikutip dari Bloomberg, Kamis (20/5/2021)
Perjalanan spektakuler Bitcoin dan Ethereum merupakan yang ketiga kalinya dalam waktu dua bulan ketika margin call mengguncang pasar, setelah penjualan paksa Archegos Capital Management pada akhir Maret dan jatuhnya ekuitas Taiwan yang mencuat minggu lalu.
Di tengah tingkat leverage 100 kali yang dianggap normal di pasar kripto, penurunan tajam pada Rabu kemarin di seluruh kompleks cryptocurrency menonjolkan risiko penurunan ekstrim yang dapat dialami investor.
Akan tetapi, Co Founder BitMEX Arthur Hayes menilai banyak orang yang menganggap hal tersebut hanya sebagai sebagai fitur crypto alih-alih bug. Sehingga harusnya hal tersebut tak terlalu mengejutkan dan malah dapat berfungsi sebagai pembersihan sistem.
"Bitcoin itu menyenangkan, tetapi jauh lebih menyenangkan dengan leverage 100 kali lipat," ujarnya dalam sebuah konferensi beberapa waktu silam.
Founder JST Kapital Todd Morakis mengatakan likuidasi terjadi di posisi rendah seperti biasa. Adapun biasanya pasca terjadi aksi jual besar akan terjadi range-trading tanpa terlaku banyak leverage di sistem.
Sementara itu, pada perdagangan Kamis ini pasar kripto mulai menunjukkan tanda pemulihan untuk mulai kembali bangkit. Namun, kemugnkinan diperlukan beberapa hari sebelum pergrakannya mulai stabil.
Head of Americas at Amber Group Jeffrey Wang mengatakan dirinya telah melihat banyak posisi leverage yang lebih tinggi dari saat ini dilukuidasi dalam waktu singkat dan ini menjadi salah satu aksi jual yang terbesar.
“Jika pasar ingin bergerak lebih tinggi, mungkin perlu perlu untuk menghilangkan beberapa posisi overleveraged. Setelah pergerakan dalam 24 jam terakhir, beberapa hari ke depan akan menjadi penting untuk melihat bagaimana keseluruhan sentimen,” pungkasnya.