Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Pengangguran AS Turun, Wall Street Menghijau

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,2 persen ke level 3.3962,03, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,58 persen dan Nasdaq Composite naik 1,1 persen.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan Kamis (20/5/2021) menyusul rilis data klaim pengangguran yangl lebih rendah dari perkiraan.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,2 persen ke level 3.3962,03, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,58 persen dan Nasdaq Composite naik 1,1 persen.

Saham sektor teknologi mencatatkan penguatan terbesar di indeks S&P 500. Cisco Systems Inc. turun setelah perkiraan labanya meleset dari perkiraan. Bursa AS juga mengikuti laju bursa Eropa yang rebound dari level terendah dalam dua pekan.

data Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (20/5/2021) menunjukkan klaim awal dalam program negara reguler turun sebanyak 34.000 menjadi 444.000 dalam pekan yang berakhir 15 Mei.

Angka ini lebih baik dibandingkan median proyeksi para analis dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memperkirakan klaim mencapai 450.000. Angka minggu sebelumnya direvisi naik sedikit menjadi 478.000.

Penurunan aplikasi tunjangan pengangguran menunjukkan pasar tenaga kerja terus karena lebih banyak warga AS mendapatkan vaksinasi dan kembali bekerja.

Meskipun demikian, tingkat klaim tetap jauh lebih tinggi daripada tingkat sebelum pandemi dan mengindikasikan pasar tenaga kerja masih jauh dari pemulihan penuh.

Laporan tersebut dirilis setelah memuncaknya kekhawatiran bahwa inflasi yang lebih cepat akan mendorong otoritas menarik kembali stimulus. Risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan beberapa pejabat terbuka untuk debat pada "pertemuan mendatang" untuk membahas pengurangan pembelian obligasi jika ekonomi AS terus berkembang pesat.

Direktur strategi portofolio Verdence Capital Advisors Megan Horneman mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan, khawatir, atau kecewa jika pejabat The Fed membuat komentar tertentu tentang pengurangan stimulus.

“Akan ada lebih banyak indikasi di paruh kedua tahun ini saat ada data ekonomi yang lebih baik jika tekanan inflasi ini bersifat sementara. Kita juga akan mendapatkan data kesehatan pasar tenaga kerja yang lebih baik,“ ungkap Horneman seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper