Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Melemah Setelah Rilis Risalah The Fed

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi anjlok 2,53 persen, memimpin kerugian menyusul penurunan harga minyak.
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks utama Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Hal ini terjadi setelah risalah pertemuan Federal Reserve untuk April menunjukkan peserta setuju ekonomi AS masih jauh dari target bank sentral, dengan beberapa mempertimbangkan pengurangan program pembelian obligasi.

Mengutip Antara, Kamis (20/05/2021), Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 164,62 poin atau 0,48 persen, menjadi berakhir di 33.896,04 poin. Indeks S&P 500 turun 12,15 poin atau 0,29 persen, menjadi menetap pada 4.115,68 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 3,90 poin atau 0,03 persen lebih rendah menjadi 13.299,74 poin.

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi anjlok 2,53 persen, memimpin kerugian menyusul penurunan harga minyak. Sementara itu, kelompok teknologi dan layanan komunikasi memperoleh keuntungan yang lumayan.

S&P 500 menambah kerugian setelah rilis risalah mengungkapkan sejumlah pejabat Fed berpikir bahwa jika ekonomi melanjutkan kemajuan pesat, akan menjadi tepat di beberapa titik dalam pertemuan mendatang untuk mulai membahas pengurangan pembelian obligasi pemerintah bulanan Fed. Kebijakan tersebut dirancang untuk menjaga suku bunga jangka panjang tetap rendah.

"Terus ada pandangan dan perspektif dari para peserta, serta staf The Fed bahwa tekanan inflasi yang mulai menjadi jelas ini akan tetap sementara dalam pandangan mereka dan kemungkinan akan surut saat kita bertransisi ke 2022," kata Bill Northey, direktur investasi senior di US Bank Wealth Management di Minneapolis.

Angka inflasi yang kuat dan tanda-tanda kekurangan pekerja dalam beberapa pekan terakhir telah memicu kekhawatiran dan mengguncang pasar saham meskipun ada jaminan dari pejabat Fed bahwa kenaikan harga-harga akan bersifat sementara.

Ketiga indeks utama mencapai posisi terendah sesi mereka dalam perdagangan pagi setelah dibuka melemah tajam, kemudian pulih sebagian sebelum rilis risalah Fed menekan mereka lagi.

Berkontribusi pada suasana penghindaran risiko, Rabu (19/5/2021), Bitcoin dan Ether jatuh setelah langkah China untuk melarang lembaga keuangan dan pembayaran menyediakan layanan mata uang kripto.

Dua mata uang digital utama turun masing-masing sebanyak 30 persen dan 45 persen, tetapi mereka secara signifikan menahan kerugian dalam perdagangan sore setelah dua pendukung terbesar mereka , yakni CEO Tesla Inc Elon Musk dan CEO Ark Invest Cathie Wood  mengulangi dukungan mereka untuk Bitcoin.

Operator bursa kripto Coinbase Global, penambang Riot Blockchain dan Marathon Digital Holdings melihat saham mereka turun tajam pada perdagangan Rabu (19/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper