Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Ramai Global Bond di Kuartal II/2021, Ini Kata Analis

Global bond memiliki sejumlah kelebihan, salah satunya basis investor yang lebih besar sehingga potensi daya serapnya lebih besar.
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati salah satu bank memperlihatkan uang rupiah dan dolar di Jakarta, Kamis (29/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Penerbitan surat utang internasional dalam mata uang asing alias global bond menjadi salah satu pilihan pemerintah maupun korporasi untuk menjaring dana segar di kuartal II/2021. Bagaimana prospeknya?

Dalam laporan eksekutif Direktorat Jenderal Pegelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah mematok target pengadaan utang melalui instrumen surat utang negara (SUN) Rp194,6 triliun, salah satunya melalui penerbitan Samurai Bond.

Samurai Bond sendiri merupakan surat utang dalam mata uang yen Jepang. Adapun terakhir kali pemerintah menerbitkan Samurai Bond pada Juni 2020 lalu dengan total nilai 100 miliar yen Jepang.

Sementara itu, pada 17 Mei 2021 lalu PT Pakuwon Jati juga baru saja menerbitkan surat utang tambahan dalam mata uang dolar AS dengan total nilai US$100 juta. Surat utang tersebut terkonsolidasi dengan obligasi senior sebesar US$300 juta.

Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie mengatakan global bond memang memiliki sejumlah kelebihan, salah satunya basis investor yang lebih besar sehingga potensi daya serapnya lebih besar.

Selain itu, ada peluang kupon yang harus diberikan juga lebih rendah dibandingkan dengan obligasi berdenominasi rupiah karena mengikuti tren suku bunga global yang saat ini sedang rendah. Likuiditas global yang besar juga membuat potensi serapan makin besar.

“Nah likuiditas global yang besar ini terkait juga dengan potensi serapan yang besar,”

Roby menuturkan, jika dibandingkan dengan SUN dalam negeri, serapan investor asing sepanjang tahun berjalan memang masih tergolong rendah. Namun, global bond menggunakan mata uang safe haven seperti yen Jepang atau dolar AS, sehingga risiko kursnya lebih rendah bagi investor asing dibanding obligasi berdenominasi rupiah.

“Jadi investor asing lebih tertarik dibanding SUN Rupiah,” kata Roby kepada Bisnis, Rabu (19/5/2021).

Di sisi lain, ada risiko yang membayangi issuer yang melakukan penerbitan global bond yakni risiko kurs, yang mana jika terjadi pelemahan rupiah maka penerbit akan menanggung kupon dan pelunasan yang lebih besar.

“Namun sebaliknya kalau rupiah cenderung menguat maka ini kondisi yang menguntungkan bagi issuer,” tutup Roby.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper