Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih Ekspansif, Usai Lebaran Jadi Momentum Emiten Pompa Capex

Mobilitas masyarakat terpantau kembali ramai setelah pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 pada kuartal I/2021.
Capex/Istimewa
Capex/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Para emiten terlihat mulai percaya diri menyerap anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang lebih tinggi sejak awal tahun ini.

Prospek pemulihan ekonomi pascapandemi pada 2021 dinilai menjadi momentum bagi emiten untuk melakukan ekspansi dengan tingkat capex yang lebih royal dari tahun lalu.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai penyerapan capex dari para emiten pada awal tahun ini sudah terlihat optimal, khususnya dari sektor peritel.

“Kondisi riil sudah menunjukkan penguatan, daya beli juga mulai pulih dari para konsumer, jadi wajar saja kalau serapan capex di kuartal I/2021 terlihat optimal,” kata Nafan kepada Bisnis, pekan lalu.

Mobilitas masyarakat terpantau kembali ramai setelah pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 pada kuartal I/2021. Selain itu, tingkat keyakinan konsumen sudah berada di atas level 100 yang mencerminkan tren positif semakin memperkuat harapan Indonesia bakal keluar dari resesi mulai kuartal kedua.

Menurut Nafan, gerak pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan kembali ke zona hijau akan menjadi momentum bagi emiten untuk lebih ekspansif setidaknya mulai kuartal II/2021. Dengan demikian, dia melihat emiten akan kian percaya diri dan lebih gencar menggelontorkan capex tepat sasaran pada kuartal-kuartal berikutnya.

“Emiten jangan defensif, dulu kan masih bertahan, tapi kalau sudah pasti ada pemulihan ekonomi nasional dan mulai ada peningkatan kepercayaan konsumen, saya pikir emiten bisa menyerap capex dengan lebih optimal,” jelas Nafan.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan parameter awal pemulihan ekonomi di pasar modal yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada kuartal II/2021 seiring dengan ekspektasi pemulihan kinerja emiten.

Pelemahan IHSG baru-baru ini disebut Hariyanto lebih disebabkan oleh faktor musiman Lebaran, yang mana masyarakat akan lebih banyak menggenggam uang tunai. Selain sektor peritel, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan emiten sektor tambang juga akan diuntungkan tahun ini lewat kenaikan harga komoditas.

“Khususnya kenaikan harga nikel karena ada permintaan besar dari China untuk produksi stainless steel dan baterai kendaraan listrik,” kata Hariyanto.

Sementara Nafan merekomendasikan saham-saham lintas sektor seperti ACES, ADRO, BSDE, CTRA, JSMR, RALS, TLKM, dan WSKT. Hariyanto merekomendasikan ANTM, INCO, HEAL, JPFA, MAIN, SIMP, INDF, dan ERAA untuk dicermati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper