Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) akan melakukan penambahan modal perseroan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Manajemen INCO telah mendapat persetujuan rights issue hingga penetapan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (19/4/2024). Oleh karena itu, INCO akan melaksanakan aksi korporasi tersebut pada bulan depan.
Indikasi Jadwal Rights Issue Vale (INCO)
- Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 19 April 2024
- Tanggal Efektif : 30 Mei 2024
- Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Dengan HMETD (Cum-Right) di
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 7 Juni 2024
- Pasar Tunai : 11 Juni 2024 - Tanggal Terakhir Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right) di
- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 10 Juni 2024
- Pasar Tunai : 12 Juni 2024 - Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD : 11 Juni 2024
- Tanggal Distribusi HMETD : 12 Juni 2024
- Tanggal Pencatatan Efek di Bursa Efek Indonesia : 13 Juni 2024
- Periode Perdagangan, Pembayaran dan Pelaksanaan HMETD : 13 – 21 Juni 2024
- Periode Penyerahan Saham Baru Hasil Pelaksanaan HMETD : 24 Juni 2024
- Periode Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 24 Juni 2024
- Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan : 25 Juni 2024
- Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pemesanan Pembelian Saham Tambahan yang Tidak Terpenuhi : 26 Juni 2024
Berikut Susunan Pemegang Saham Vale (INCO) setelah Rights Issue dan Transaksi Saham
- Vale Canada Limited 34,29%
- Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. 11,62%
- PT Mineral Industri Indonesia (Persero) 34,41%
- Vale Japan Limited 0,00%
- Masyarakat 19,69%
"Vale Canada dan MIND ID akan pengendali bersama (joint controllers) atas Vale Indonesia setelah penyelesaian Transaksi Pengambilalihan," papar manajemen Vale Indonesia dalam prospektus, Rabu (24/4/2024).
Secara garis besar, dana hasil rights issue digunakan untuk dua hal. Pertama, sekitar 78% akan digunakan oleh Vale untuk membiayai sebagian belanja modal (capital expenditure) sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan, antara lain terkait pembangunan area penambangan, jalan akses tambang, dan sarana penunjang lain.
Kedua, akan digunakan untuk modal kerja antara lain biaya pembelian bahan baku produksi, dan lainnya.
Apabila dana yang diperoleh dari PMHMETD I ini tidak dipergunakan langsung oleh INCO, maka INCO akan menempatkan dana bersih dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid. Apabila dana hasil PMHMETD I tidak mencukupi untuk membiayai suatu kegiatan, maka sumber pendanaan yang diambil akan berasal dari kas perseroan.
Baca Juga
Sementara itu, RUPSLB juga menyetujui untuk menegaskan, menetapkan dan menyusun kembali susunan para pemegang saham INCO setelah penyelesaian transaksi pengambilalihan (termasuk PMHMETD).
Pada mata acara terakhir, RUPSLB juga menyetujui menyetujui perubahan Pasal 11 (Direksi), Pasal 12 (Tugas dan Wewenang Direksi), Pasal 13 (Rapat Direksi), Pasal 16 (Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris) dan Pasal 17 (Rapat Dewan Komisaris) anggaran dasar Perseroan.
"Keputusan perubahan tersebut hanya akan berlaku efektif pada dan sejak penyelesaian transaksi pengambilalihan dan penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus sebagai Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian kepada INCO," imbuhnya.
Dalam pengumuman RUPSLB, manajemen INCO melaksanakan RUPSLB dengan 4 mata acara RUPSLB INCO.
Pertama, persetujuan atas rencana INCO melakukan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan rencana menerbitkan 603.445.14 (603,44 juta) saham baru. Kedua, persetujuan perubahan anggaran dasar sehubungan HMETD.
Ketiga, persetujuan atas penegasan susunan pemegang saham perseroan. Keempat, persetujuan atas perubahan anggaran dasar INCO.
Mengutip prospektus rights issue, Vale akan melepas 603.445.814 saham dan nilai nominal Rp25 per saham.
Berdasarkan prospektus, rights issue tersebut dilakukan dalam rangka pemenuhan kewajiban divestasi saham INCO kepada MIND ID sebesar 14%. MIND ID akan membeli dan menerima pengalihan dari Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM), dan Vale Japan Limited (VJL) atas seluruh HMETD yang akan menjadi porsi mereka dalam private placement .
“MIND ID akan melaksanakan seluruh HMETD tersebut dan HMETD yang akan menjadi porsi MIND ID dalam PMHMETD. MIND ID akan menerima saham tambahan sebesar 14% sehingga menjadi pemegang saham tunggal terbesar di INCO dengan kepemilikan saham 34%,” tulis manajemen.
Dengan dilaksanakannya aksi korporasi tersebut, maka pemegang saham INCO yang tidak menggunakan HMETD akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham dalam INCO sampai dengan sebanyak-banyaknya sebesar 5,73% apabila seluruh HMETD yang diterbitkan INCO dilaksanakan oleh pemegang HMETD yang berhak.
Seperti yang diketahui, Kementerian BUMN mengatakan setelah penandatanganan persetujuan divestasi 14% saham INCO ke MIND ID, maka MIND ID secara bersama-sama akan mengendalikan INCO bersama VCL.
Adapun, nilai divestasi saham tersebut disepakati di angka Rp3.050 per lembar saham dengan total investasi yang dikeluarkan MIND ID senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,69 triliun (asumsi kurs Rp15.635 per US$). Pelunasan transaksi akuisisi ditargetkan tuntas pada Juni 2024.
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan INCO, menjadikannya pemegang saham terbesar dalam perusahaan tersebut. VCL dan SMM masing-masing akan memegang 33,9% dan 11,5%. Sekitar 20,6% akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum di Bursa Efek Indonesia.