Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Asia Foods Group, Austindo (ANJT) Rambah Pasar Jepang

Jepang saat ini merupakan tujuan ekspor utama perseroan karena pasar edamame beku di Negeri Samurai itu telah berkembang dengan baik.
Aktivitas di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa
Aktivitas di perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk., melakukan ekspansi pasar ke Jepang bekerja sama dengan Asia Foods Group, perusahaan agribisnis asal Taiwan.

Emiten berkode saham ANJT itu melalui anak usahanya PT Gading Mas Indonesia Teguh (GMIT) melakukan ekspor edamame beku sebanyak 21 ton ke pasar Jepang pada akhir April 2021.

Presiden Direktur Gading Mas Indonesia Teguh Erwan Santoso mengatakan, Jepang saat ini merupakan tujuan ekspor utama perseroan karena pasar edamame beku di Negeri Samurai itu telah berkembang dengan baik.

Dia menjelaskan, Jepang merupakan negara tujuan ekspor yang sangat memperhatikan food safety di samping food quality sehingga traceability untuk setiap pangan yang diedarkan menjadi persyaratan yang harus dipenuhi.

Dengan demikian, edamame yang diekspor pun telah melalui seleksi kualitas sehingga terjamin. Namun, edamame yang belum memenuhi kualitas ekspor nantinya akan diolah menjadi produk olahan edamame.

Dia pun menuturkan, ekspor ke Jepang ini akan menjadi batu loncatan bagi perseroan.

“Apabila ekspor edamame ini berjalan dengan baik, diharapkan target ekspor akan meningkat setiap tahunnya,” ujar Erwan dikutip dari keterangan resminya, Selasa (11/5/2021).

Setelah Jepang, ANJT berencana melakukan ekspansi pasar ke AS dan Kanada.

Adapun, saat ini kapasitas produksi GMIT telah mencapai 6.000 ton per tahun.

Untuk menggenjot kinerja, perseroan berupaya untuk menghasilkan benih yang baik dan mengajak lebih banyak petani lokal untuk bermitra dengan GMIT.

Nantinya, kemitraan itu sembari diberikan pendampingan selama masa tanam dan panen agar bisa menghasilkan edamame yang berkualitas dan bisa dipasarkan baik domestik maupun ekspor.

Hingga akhir 2020, produksi edamame segar meningkat 32,5 persen menjadi 941 ton dari tahun sebelumnya 710 ton. Pasar domestik GMIT antara lain, Bali, Jawa Timur, Jakarta, dan Jawa Tengah.

Di sisi lain, COO Asia Foods Group Lin Chu Hong menjelaskan bahwa Indonesia memiliki iklim tropis yang sangat cocok untuk budidaya edamame.

“Saya sangat yakin melalui pengalaman serta jaringan klien di beberapa negara, kami mampu membawa GMIT ke tingkat yang lebih tinggi dalam model bisnis pertanian yang berkelanjutan, serta mendorong kami untuk memimpin industri ini di masa depan,” papar Lin Chu Hong.

Dalam kerja sama dengan ANJT, Asia Foods Group berbagi pengetahuan teknis, termasuk dalam pendirian pabrik pembekuan edamame dan ekspansi pasar di Asia Pasifik.

Asia Foods Group merupakan salah satu pelaku utama di pasar ekspor edamame seperti Jepang , Amerika Serikat, Australia, dan tengah menjajaki pasar Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper