Bisnis.com, JAKARTA - Perilisan produk baru yang dilakukan membuat Panin Asset Management turut mengikuti tren positif kenaikan dana kelolaan reksa dana sepanjang April 2021 lalu.
Dana kelolaan industri reksa dana mencatatkan pertumbuhan bulanan pada akhir April lalu, meski secara unit penyertaan terpantau menyusut.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, per akhir April dana kelolaan reksa dana secara industri tercatat sebesar Rp568,02 triliun, naik dari posisi akhir Maret lalu sebesar Rp565,87 triliun atau tumbuh 0,38 persen.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, pihaknya turut menikmati kenaikan dana kelolaan pada April 2021.
Berdasarkan data dari Panin Asset Management, total dana kelolaan pada April 2021 tercatat sebesar Rp13,36 triliun. Jumlah tersebut naik dibandingkan perolehan hingga akhir Maret 2021 sebanyak Rp13,17 triliun.
“Memang ada kenaikan, dan kebetulan juga ada launching produk terproteksi pada bulan April yang turut berkontribusi terhadap dana kelolaan,” katanya saat dihubungi pada Senin (10/5/2021).
Baca Juga
Rudiyanto menuturkan, peluang kenaikan dana kelolaan reksa dana pada Mei 2021 masih bergantung pada sejumlah sentimen. Ia memaparkan, upaya pemerintah dalam mengendalikan penyebaran virus corona akan menjadi salah satu indikator utama keyakinan investor untuk mengembalikan dananya ke reksa dana.
Hal tersebut terutama bagi pada investor berbasis reksa dana saham. Menurutnya, para investor institusi cenderung masih wait and see dan memantau kondisi penyebaran virus corona di Indonesia.
“Jika pengendailiannya ternyata bagus, ada kemungkinan bisa terjadi pembelian juga,” lanjutnya.
Sementara itu, Rudiyanto juga mengatakan tren redemption masih akan terjadi sepanjang bulan ini. Meski demikian, intensitas dan frekuensi redemption masih akan berada di batas normal.
Adapun, Panin Asset Management juga tidak mengandalkan jenis tertentu secara spesifik. Produk yang ditawarkan akan sesuai minat investor dan menggunakan konsep aset alokasi.
Lebih lanjut, Rudiyanto menambahkan, pada tahun ini pihaknya akan berupaya untuk mengeluarkan produk-produk baru setiap dua hingga tiga bulan sekali. Hal ini terutama pada lini produk reksa dana terproteksi.
“Rencananya akan menerbitkan reksa dana proteksi setiap 2 atau 3 bulan, untuk menjangkau segmen nasabah yang memiliki preferensi pada produk ini,” pungkasnya.