Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vale Indonesia (INCO) Kembali Tunda Proyek Furnace 4, Volume Produksi Tetap 64.000 Ton

Proyek pembangunan ulang furnace 4 akan diundur menjadi November 2021 seiring dengan Covid-19 yang masih menjadi tantangan pengerjaan proyek.
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki
Pekerja mengeluarkan biji nikel dari tanur dalam proses furnace di smelter PT. Vale Indonesia di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/3/2019)./ANTARA-Basri Marzuki

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Vale Indonesia Tbk., kembali menunda proyek peremajaan Furnace 4.

Presiden Direktur Vale Indonesia Febriany Eddy menjelaskan bahwa proyek pembangunan ulang furnace 4 akan diundur menjadi November 2021 seiring dengan Covid-19 yang masih menjadi tantangan pengerjaan proyek.

Untuk diketahui, proyek itu semula akan dilaksanakan pada kuartal IV/2020, tetapi seiring dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19, proyek diundur menjadi Mei 2021 dan kembali ditunda menjadi November 2021.

“Banyak tenaga ahli yang akan kami gunakan tetapi masih tidak bisa masuk Indonesia, jadi terpaksa proyek ini akan kembali diundur di kuartal IV/2021,” ujar Febri saat paparan publik, Kamis (29/4/2021).

Adapun, emiten berkode saham INCO itu telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2021 sebesar US$135 juta. Alokasi capex itu akan digunakan untuk proyek rebuild furnace 4, pengembangan tambang, dan penggantian alat.

Di sisi lain, INCO mempertahankan target produksi 2021 yang sudah ditetapkan awal tahun di kisaran 64.000 ton, atau lebih rendah daripada realisasi produksi 2020 sebesar 72.237 ton. Hal itu dilakukan meskipun pengerjaan furnace 4 ditunda dan operasional berjalan cukup baik.

Berdasarkan catatan Bisnis, proyek itu memiliki periode pengerjaan selama 5 bulan sehingga tanpa pengerjaan proyek itu perseroan sesungguhnya memiliki peluang untuk meningkatkan produksinya.

Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto menjelaskan bahwa operasional perseroan pada Maret-April 2021 semakin menunjukkan relabilitas dan tidak terdapat kendala seperti yang terjadi pada periode Januari-Februari 2021.

“Itu yang menjadi harapan kami hingga akhir tahun operasional cukup baik sehingga produksi juga bagus, tetapi apakah dengan penundaan furnace 4 kami akan ubah target? kami harus pertimbangkan baik-baik. Kami masih akan gunakan target produksi yang sudah ada,” papar Anto.

Adapun, pada kuartal I/2021 INCO mencatatkan produksi nikel sebesar 15.198 ton, lebih rendah 14 persen dibandingkan dengan perolehan periode yang sama tahun lalu sebesar 17.614 ton. Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal IV/2020 produksi juga turun 8 persen dari posisi 16.445 ton.

Anto berharap kendati volume produksi yang diyakini cenderung lebih rendah daripada 2020, kinerja dapat diimbangi dengan kenaikan harga nikel yang masih berlangsung saat ini sehingga perseroan tetap mendapatkan peluang untuk tumbuh.

Hal itu pun tercermin dari kinerja keuangan INCO pada kuartal I/2021 meskipun kinerja operasional menunjukkan pelemahan.

Pada periode tiga bulan pertama 2021 INCO mencatatkan pendapatan sebesar US$206,5 juta, naik 18,2 persen dibandingkan dengan perolehan kuartal I/2020 sebesar US$174,65 juta.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk INCO pada kuartal I/2021 juga naik 16,35 persen menjadi sebesar US$33,69 juta dibandingkan dengan laba kuartal I/2020 sebesar US$28,95 juta.

Kendati demikian, Anto mengaku meskipun harga nikel naik, perseroan masih memiliki tantangan kinerja seiring dengan naiknya harga batu bara dan harga minyak yang dapat membuat beban biaya semakin membengkak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper