Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Semesta (SSIA) Targetkan Pendapatan Naik 15 Persen Tahun Ini

Kenaikan 15 persen akan membawa target pendapatan SSIA pada 2021 senilai Rp3,38 triliun.
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com
Kawasan Industri Surya Cipta, Kawarang. Kawasan ini dikelola PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryainternusa.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengembang lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. menargetkan pendapatan tumbuh 15 persen pada tahun ini.

Adapun, emiten dengan kode saham SSIA ini membukukan pendapatan senilai Rp2,94 triliun pada 2020. Dengan demikian, kenaikan 15 persen akan membawa target pendapatan SSIA pada 2021 senilai Rp3,38 triliun.

VP Head of Investor Relations Surya Semesta Erlin Budiman mengatakan kenaikan pendapatan 15 persen akan turut ditopang oleh marketing sales lahan industri perseroan.

Adapun, SSIA sudah meluncurkan Subang Smartpolitan pada 18 November 2020. 

“Perseroan berharap dapat membukukan komitmen penjualan seluas 40 hektar pada tahun 2021 dari pengembangan baru [Subang Smartpolitan] ini,” kata Erlin dalam siaran pers, Kamis (29/4/2021).

Selain itu, SSIA juga memasang target pendapatan prapenjualan atau marketing sales di Suryacipta City of Industry Karawang seluas 20 hektare.

Namun, Erlin mengingatkan bahwa ketercapaian target tersebut masih sangat bergantung dengan perkembangan pandemi Covid-19 tahun ini.

“Ketegangan politik global dan ketidakpastian akibat pandemi juga menimbulkan ketakutan dan pesimisme terhadap perekonomian yang akhirnya berdampak pada bisnis SSIA,” jelas Erlin. 

Untuk menjaga kinerja seluruh lini bisnis ketika pandemi terjadi, SSIA melakukan beberapa upaya seperti penghematan biaya, peningkatan pendapatan dengan strategi inovatif, memanajemen arus kas serta memasang rencana bisnis sesuai dengan proyek prioritas.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, SSIA membukukan pendapatan senilai Rp2,94 triliun atau turun 26,43 persen dari tahun sebelumnya Rp4 triliun.

Dilihat dari lini usaha, pendapatan dari jasa konstruksi turun 20,25 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,08 triliun. Sedangkan pendapatan dari tanah kawasan industri masih tumbuh 20,20 persen yoy menjadi Rp357,33 miliar.

Selanjutnya pendapatan dari hotel anjlok 73,48 persen yoy menjadi Rp214,28 miliar. Pendapatan sewa, parkir, jasa, pemeliharaan, dan utilitas tumbuh 1,19 persen menjadi Rp293,43 miliar.

SSIA pun menderita kerugian Rp87,54 miliar pada 2020 berbanding terbalik dengan posisi laba pada 2019 senilai Rp92,30 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper