Bisnis.com, JAKARTA - Saham entitas Grup Sinar Mas di bidang pertambangan batu bara, PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), mengalami fluktuasi setelah perdagangannya dibuka oleh Bursa Efek Indonesia pada Senin (26/4/2021).
Terkini, pada Kamis (29/4/2021), saham GEMS anjlok 6,78 persen atau 280 poin menjadi Rp3.850. Saham GEMS pun menyentuh auto reject bawah (ARB).
Total transaksi saham GEMS mencapai Rp238,54 juta. Jumlah frekuensi perdagangan mencapai 110 kali transaksi. Kapitalisasi pasarnya sebesar Rp22,65 triliun dengan valuasi PER 3,94 kali.
Sebelumnya, saham GEMS melompat ke level tertinggi dan menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada Senin (26/4/2021) dan Selasa (27/4/2021).
Pada Selasa lalu, saham GEMS naik 24,84 persen atau 790 poin menjadi Rp3.970. Total transaksi mencapai Rp1,18 miliar dengan frekuensi 27 kali transaksi. Kapitalisasi pasar GEMS mencapai Rp23,35 triliun dengan valuasi PER 4,06 kali.
Sebelumnya pada ada Senin (26/4/2021), BEI mengumumkan pembukaan perdagangan kembali saham GEMS sejak sesi I. Menurut BEI, GEMS telah memiliki pemegang saham bukan pengendali sebanyak 441,18 juta saham atau 7,5002 persen, sehingga memenuhi aturan free float.
Baca Juga
"Dengan demikian, sejak 26 April 2021, efek saham GEMS dapat diperdagangkan lagi di seluruh pasar," papar BEI.
Pada sesi I, saham GEMS melonjak 24,71 persen atau 630 poin menjadi Rp3.180. Saham GEMS pun mengalami auto reject atas (ARA). Total transaksi Rp1,13 miliar dengan frekuensi 110 kali transaksi.
Sebagai informasi, saham emiten berkode GEMS itu telah disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia sejak 31 Januari 2018 seiring dengan tidak terpenuhinya ketentuan free float.
Sejatinya, saham free float GEMS sudah melampaui 50 juta lembar sesuai dengan ketentuan. Namun, proporsinya masih di bawah 7,5 persen, yaitu hanya sebesar 3 persen, sehingga dipandang masih wajib melakukan penyesuaian.
Kemudian, pada akhir 30 Maret 2021 pengendali saham perseroan, Golden Energy Resources Ltd. (GEAR), mendivestasikan 264.705.885 saham GEMS kepada Ascend Global Investment Fund SPC (ADSP).
Adapun, jumlah tersebut setara 4,5 persen dari total kepemilikan saham GEAR atas GEMS.
Setelah Ascend Global resmi masuk menjadi salah satu pemegang saham GEMS, maka per 31 Maret 2021 komposisi pemegang saham GEMS terdiri atas GEAR sebesar 62,4998 persen, GMR Coal Resources Pte Ltd sebesar 30 persen, dan publik sebesar 7,5 persen.
Dengan demikian, perseroan menilai ketentuan free float minimal 7,5 persen telah berhasil dipenuhi.
Corporate Secretary Golden Energy Mines Sudin SH mengatakan bahwa perseroan telah melakukan sejumlah arahan Bursa Efek Indonesia untuk membuka suspensi saham, termasuk menggelar paparan publik insidentil sebagai upaya memberikan informasi yang komprehensif kepada publik.
“Kami harapkan Bursa Efek Indonesia dapat segera unsuspensi saham GEMS sehingga bisa diperdagangkan secara normal untuk investor publik,” ujar Sudin saat paparan publik insidentil, Kamis (22/4/2021).