Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah terhadap dolar AS ditetapkan lebih rendah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di hari ini, Selasa (27/4/2021).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.497 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Senin (26/4/2021) Rp14.489 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan hari ini, rupiah ditutup stagnan di posisi Rp14.485 per dolar AS. Walaupun sebelumnya, selama perdagangan rupiah sempat menguat tipis 6 poin.
Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz melihat penguatan rupiah lebih didorong oleh sentimen eksternal dan pelemahan indeks dolar AS.
“Seperti yang kita ketahui, Bank Sentral AS terus menekankan bahwa tapering belum akan dalam waktu dekat sehingga ekspektasi pasar juga mulai terjangkar,” kata Faiz kepada Bisnis, Senin (26/4/2021).
Dari Benua Biru, Bank Sentral Eropa (ECB) juga masih berkomitmen untuk mempercepat stimulus moneternya. Beberapa sentimen global tersebut pun disebut Faiz telah memberikan dorongan positif untuk penguatan rupiah.
Baca Juga
Kendati demikian, Faiz mengingatkan perbaikan impor dan periode pembayaran dividen oleh perusahaan multinasional masih membayangi pergerakan nilai tukar dalam waktu dekat.
Prospek permintaan dolar AS yang tinggi akan menjadi pengganjal sehingga penguatan rupiah pada April-Mei ini masih terbatas.