Bisnis.com, JAKARTA – Kurs rupiah terpantau menguat berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di hari pertama pekan ini, Senin (26/4/2021).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia hari ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.489 per dolar AS, melonjak 59 poin atau 0,41 persen dari posisi Jumat (23/4/2021) Rp14.548 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan hari ini, rupiah juga ditutup menguat ke posisi Rp14.495 per dolar AS sebesar 0,20 persen atau 30 poin.
Selain itu, berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka naik 0,21 persen atau 30 poin menjadi Rp14.495 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,14 persen ke level 90,7290.
Sebelumnya direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan adanya gelombang baru Covid-19, varian baru virus ini di berbagai belahan dunia akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Apalagi dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus infeksi di India, sedangkan di dalam negeri muncul kembali infeksi Covid-19 di klaster perkantoran.
“Yang jadi pengaruh besar pergerakan minggu kemarin adalah gelombang baru Covid-19, karena di China sendiri telah ditemukan klaster baru, dan varian baru Covid-19. Ini yang cukup mengkhawatirkan,” ungkap Ibrahim saat dihubungi Bisnis, Minggu (25/4/2021).
Lebih lanjut, Ibrahim mengungkapkan optimisme penguatan rupiah pekan kemarin akan berlanjut di awal pekan ini, didorong oleh dampak melemahnya indeks dolar AS di perdagangan minggu sebelumnya. Momen tersebut yang menyebabkan rupiah sepekan lalu menguat sekitar 0,3 persen terhadap dolar AS.