Bisnis.com, JAKARTA - Di jajaran saham yang anjlok paling dalam pada periode 19 hingga 23 April 2021, PT Imago Mulia Persada Tbk. berada di puncak klasemen.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, Sabtu (24/4/2021), saham emiten berkode LFLO itu membukukan penurunan tertinggi sebesar 36,21 persen dari Rp174 menjadi Rp111 per lembar saham.
Di bawah LFLO, PT Bank Maspion Indonesia Tbk. menyusul dengan penurunan 29,95 persen. Saham emiten berkode BMAS itu kini dihargai Rp1.520 dari pekan sebelumnya Rp2.170 per saham.
Kemudian ada pula PT Verena Multi Finance Tbk (VRNA) dengan koreksi 22,89 persen dari Rp166 menjadi Rp128 per lembar saham, sedangkan PT Pudjiadi & Sons Tbk. (PNSE) anjlok 19,12 persen dari Rp680 menjadi Rp550 per saham.
Melengkapi lima besar saham paling boncos pekan ini, PT Fimperkasa Utama Tbk. (FIMP) dengan penurunan 19,05 persen dari Rp105 menjadi Rp85 per saham.
Sebelumnya pada perdagangan Jumat (23/4/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau pada level 6.016,864 dari penutupan hari sebelumnya.
Namun demikian, selama periode 19 hingga 23 April 2021, Pasar Modal Indonesia mencatatkan data yang mayoritas berada pada zona merah. Data IHSG selama sepekan mengalami perubahan 1,14 persen pada level 6.016,864 dari 6.086,258 pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar bursa mengalami koreksi sebesar 1,17 persen atau Rp84,38 triliun menjadi Rp7.121,391 triliun dari Rp7.205,771 triliun pada penutupan pekan lalu.
Adapun data rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan 5,95 persen menjadi 14,765 miliar saham dari 15,699 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Data rata-rata nilai transaksi harian Bursa berubah 11,30 persen menjadi Rp8,657 triliun dari Rp9,760 triliun pada pekan lalu. Sedangkan data rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan 12,44 persen menjadi 897.876 kali transaksi dari 1.025.495 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Investor asing pada Jumat (23/4/2021) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp41,42 miliar, sedangkan sepanjang 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,896 triliun.