Bisnis.com, JAKARTA – Mulai menurunnya tingkat imbal hasisl obligasi AS (US Treasury) akan menjadi katalis positif bagi lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (13/4/2021) mendatang.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, hasil lelang SUN pada pekan depan akan lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya. Pasalnya, kondisi pasar obligasi domestik juga mulai menunjukkan perbaikan.
“Saat ini yield SUN Indonesia sudah mulai menguat, terakhir di kisaran 6,4 persen hingga 6,5 persen. Untuk lelang besok sepertinya bisa masuk sekitar Rp50 triliun,” katanya saat dihubungi pada Minggu (11/4/2021).
Ramdhan memaparkan, penguatan pasar SUN domestik dipicu oleh mulai stabilnya yield US Treasury dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut meningkatkan potensi naiknya aliran dana ke emerging market seperti Indonesia melalui lelang SUN.
Seiring dengan penguatan pasar dalam negeri, Ramdhan mengatakan minat investor terhadap surat utang pemerintah Indonesia akan kembali naik. Hal ini juga ditambah dengan tingkat imbal hasil obligasi Indonesia yang lebih atraktif dibandingkan negara-negara lain.
“Secara fundamental, kondisi pasar kita juga masih cukup baik. Dengan mulai menurunnya yield US Treasury, investor dari luar akan kembali melirik SUN Indonesia,” jelasnya.
Baca Juga
Data dari laman World Government Bonds mencatat, tingkat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) Indonesia seri acuan 10 tahun berada di kisaran 6,507 persen. Dalam sebulan terakhir, pergerakan yield SUN Indonesia terpantau menguat 30,3 basis poin.
Lebih lanjut, Ramdhan mengatakan pergerakan yield US Treasury mulai mendekati fase akhirnya. Hal ini terjadi menyusul komitmen The Fed yang akan melanjutkan pembelian obligasi sehingga akan memicu stabilnya yield obligasi AS.
Data dari laman resmi Kementerian Keuangan AS menyebutkan, sepanjang pekan lalu, yield US Treasury dengan tenor 10 tahun bergerak pada rentang 1,64 persen hingga 1,73 persen.