Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang Sukuk pada Selasa (6/4) Pemerintah Serap Rp7,3 Triliun

Dari lelang hari ini, ada 1 seri surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan 5 seri project based sukuk (PBS) yang ditawarkan yakni SPN-S 07102021, PBS027 (reopening), PBS017 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening), dan PBS028 (reopening).
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah melaksanakan lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara pada hari ini, Selasa (6/4/2021). Pun, lelang menghimpun penawaran masuk mencapai Rp14,55 triliun.

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah telah melaksanakan lelang sukuk negara ketujuh kalinya tahun ini.

Dari lelang hari ini, ada 1 seri surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan 5 seri project based sukuk (PBS) yang ditawarkan yakni SPN-S 07102021, PBS027 (reopening), PBS017 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening), dan PBS028 (reopening).

Hasilnya, jumlah penawaran masuk untuk keenam seri tersebut mencapai Rp14,59 triliun. Jumlah tersebut kembali turun dibandingkan penawaran masuk pada lelang sukuk sebelumnya yang mencapai Rp17,16 triliun.

Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS027 yang jatuh tempo 15 Mei 2023 dengan total Rp3,25 triliun. Dari penawaran yang masuk, yield rerata tertimbang yang dimenangkan 4,90 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp2,90 triliun.

Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni PBS029 yang jatuh tempo 15 Maret 2034 dengan total penawaran masuk Rp3,04 triliun. yield rerata tertimbang yang dimenangkan 6,64 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp1,40 triliun.

Adapun, total nominal yang dimenangkan pemerintah dari keenam seri sukuk yang ditawarkan senilai Rp7,34 triliun. Berikut rinciannya:

 

Seri

Jatuh Tempo

Penawaran Masuk

Jumlah Dimenangkan

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan

SPNS07102021

7 Oktober 2021

Rp2,10 triliun

Rp2,05 triliun

3,19%

PBS027

15 Mei 2023

Rp3,25 triliun

Rp2,90 triliun

4,90%

PBS017

 15 Oktober 2025

Rp1,42 triliun

 Rp0,900 triliun

 5,77%

PBS029

15 Maret 2034

Rp3,04 triliun

Rp1,40 triliun

6,64%

 

PBS004

15 Februari 2037

Rp2,61 triliun

 

Rp0,035 triliun

6,66%

 

PBS028

15 Oktober 2046

Rp2,11 triliun

Rp0,060 triliun

7,18%

 

 

Sumber: Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper