Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia mengungkapkan sudah ada 24 perusahaan yang antri untuk menjadi perusahaan terbuka per 26 Maret 2021. Namun, sejauh ini di dalam daftar pipeline calon emiten tersebut belum terdapat perusahaan pengelola klub sepakbola.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan hingga 26 Maret 2021 terdapat 24 perusahaan yang berada dalam pipeline penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
“Belum terdapat klub bola di dalamnya. Kami berharap Persis Solo dan klub-klub sepakbola lainnya di Indonesia dapat segera menjadi perusahaan publik dan tercatat di BEI,” kata Nyoman, Senin (29/3/2021).
Nyoman menyebut dengan menjadi perusahaan tercatat, klub sepakbola akan membuka kesempatan bagi para pendukung untuk ikut memiliki saham klub.
Baru-baru ini, Direktur Utama PT Persis Solo Saestu (PSS) Kaesang Pangarep menyinggung mimpinya untuk memboyong klub sepakbola Persis Solo melakukan IPO.
Adapun, satu-satunya klub sepakbola yang sudah menjadi perusahaan terbuka adalah PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. selaku pengelola klub Bali United.
Baca Juga
Emiten dengan kode saham BOLA itu mencatatkan sahamnya di BEI pada 17 Juni 2019. IPO saham BOLA ini pun menjadikan Bali United sebagai klub sepakbola pertama di Asia Tenggara yang go public.
BOLA melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33% saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp175 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar senilai Rp350 miliar.
Di lantai bursa, saham BOLA menguat 7,09 persen menjadi Rp272 per saham pada pukul 13.21 WIB, Senin (29/3/2021). Sejak awal tahun, BOLA menguat 65,85 persen dengan kapitalisasi pasar Rp1,63 triliun.