Bisnis.com, JAKARTA – Emiten baru PT Sunter Lakeside Hotel Tbk. akan menggunakan dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada Senin (29/3/2021) untuk pengembangan hotel melalui program Long Stay Rooms.
Direktur Utama Perseroan, Sapto Utomo Hidajat menyatakan pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan strategi perseroan, yaitu pengembangan fasilitas utama dan fasilitas penunjang hotel.
“Kami melihat adanya peluang permintaan yang terus bertumbuh dari pelayanan yang bersifat jangka panjang (long stay) dimana hotel kami memiliki banyak keunggulan dari fasilitas yang tersedia dibandingkan dengan kompetitor yang menawarkan fasilitas sejenis,” ungkap Sapto dalam rilis resmi, dikutip Senin (29/3/2021).
Rencananya emiten yang bergerak dibidang perhotelan dengan kode saham SNLK itu akan mengonversi 100 kamar menjadi kamar long stay.
Berdasarkan catatan Bisnis, program renovasi long stay room tersebut akan dilaksanakan dalam dua tahun. Di mana 32,22 persen dana akan digunakan pada tahun 2021. Sisanya 67,78 persen digunakan di tahun 2022.
Melalui rilis resmi, Sunter Lakeside Hotel saat ini memiliki 228 unit kamar, ballrooms (MICE), berbagai varian restoran, lounge, semi-olympic swimming pool, lapangan tenis hingga spa dengan fasilitas lainnya berstandar internasional.
Baca Juga
Sapto Utomo Hidajat mengungkapkan bahwa langkah perseroan untuk melakukan IPO di tahun ini merupakan bagian dari langkah memperkuat struktur permodalan, meningkatkan tata kelola perusahaan atau good corporate governance serta membuka akses lebih luas terhadap sumber pendanaan di pasar modal.
Dalam aksi IPO ini, SNLK menawarkan sejumlah 150.000.000 saham baru yang setara dengan 33,33 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran saham ditetapkan Rp150 per saham, sehingga perseroan mengumpulkan dana Rp22,5 miliar.
Perseroan tergabung dalam Sunlake Group of Hotels yang bergerak di hospitality industry khususnya perhotelan, yaitu Sunlake Hotel Jakarta, Manhattan Hotel Jakarta, Merlynn Park Hotel Jakarta dan New Metro Hotel Semarang.
Pada perdagangan perdananya, saham SNLK langsung menyentuh batas ARA setelah melejit 34,67 persen atau 52 poin ke level Rp202 per saham. Tercatat kapitalisasi pasar mencapai Rp90,9 miliar.