Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kembali Tembus 6.100, Asing Incar Saham Telkom saat Lepas BCA

Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG turun 0,54 persen atau 33,26 poin menjadi 6.122,87. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.058,84-6.176,43.
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.co, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada sesi II perdagangan Kamis (25/3/2021), sehingga merosot 4 sesi beruntun pekan ini.

Pada akhir sesi II pukul 15.00 WIB, IHSG turun 0,54 persen atau 33,26 poin menjadi 6.122,87. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.058,84-6.176,43.

Sebanyak 149 saham menguat, 343 saham melemah, dan 146 saham diperdagangkan stagnan. Kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia tercatat senilai Rp7.248,58 triliun.

Total transaksi mencapai Rp10,37 triliun jelang penutupan. Investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp317,85 miliar.

Investor asing terpantau kembali melepas saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net sell senilai Rp211,68 miliar. Saham BBCA mengalami penurunan 1,09 persen menjadi Rp31.850.

Selanjutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga dilego asing dengan net sell Rp55,9 miliar dan harga sahamnya koreksi 1,07 persen menuju Rp4.620.

Sementara itu, investor asing cenderung masuk ke saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan net buy Rp81,4 miliar. Saham TLKM naik 1,19 persen menuju Rp3.410.

Selanjutnya, saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) mencatatkan net buy Rp32 miliar. Saham entitas Grup Sinar Mas itu naik 1,52 persen menjadi Rp11.675.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pelemahan IHSG belakangan ini sejalan dengan depresiasi sejumlah indeks saham di kawasan Asia Pasifik akibat kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 dan lockdown di Eropa.

“Beberapa investor tetap waspada di belakang volatilitas yang tinggi dari imbal hasil Treasury AS,” tulis Hariyanto dalam riset harian, Kamis (25/3/2021). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper