Bisnis.com, JAKARTA - Emiten angkutan darat PT Eka Sari Lorena Tbk. (LRNA) optimistis akan terjadi peningkatan penumpang pada masa Ramadan dan libur Lebaran 2021. Namun, peningkatan tersebut dinilai masih belum mampu untuk mengimbangi kerugian akibat pandemi Covid-19.
Managing Director Eka Sari Lorena Dwi Ryanta Soerbakti menuturkan keyakinan meningkatnya jumlah penumpang pada angkutan mudik lebaran 2021 dibandingkan dengan 2020, lantaran pada tahun lalu memang tidak ada angkutan lebaran. Bahkan, saat itu transportasi AKAP malah diberhentikan/dilarang beroperasi.
"Namun, angkutan lebaran 2021 tidak akan terjadi lonjakan yang luar biasa seperti pada 2019 dan sebelumnya. Dengan berbagai alasan seperti waktu cuti bersama yang dipersingkat hanya dua hari kalau tidak salah," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (23/3/2021).
Selain itu, daya beli masyarakat juga saat ini tengah sangat turun terkena imbas dari pandemi Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia selama setahun terakhir.
Pasalnya, target pasar transportasi darat adalah level ekonomi menengah ke bawah, yang pendapatannya saat ini sangat terimbas Covid-19. Dengan demikian, pihaknya masih menantikan seberapa tinggi permintaan terhadap angkutan Lebaran 2021 kali ini.
"Saat ini, kami hanya beroperasi 40--50 persen dari total armada dengan load factor 62-67 persen saja. Pada periode Lebaran tidak mungkin bisa meningkatkan armada yang beroperasi hingga 100 persen, kalau armada yang beroperasi 75-80 persen sudah hebat," katanya.
Pada perdagangan hari ini, harga saham LRNA terkena auto reject bawah (ARB) turun 6,6 persen atau 14 poin ke level 198. Adapun, kapitalisasi pasarnya sebesar Rp69,3 miliar.