Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten transportasi diprediksi akan kembali bergairah pada periode Ramadan menjelang mudik Lebaran 2020 pada Mei 2021. Tanpa larangan mudik dari pemerintah, periode ini bisa meningkatkan kinerja sektor transportasi.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengungkapkan tidak adanya larangan mudik oleh pemerintah dapat menjadi sentimen positif bagi emiten transportasi terutama emiten sektor penerbangan, karena jalur udara mulai dibuka kembali.
"Sentimen positif untuk emiten-emiten transportasi, terutama penerbangan ya, karena mulai membuka jalur penerbangan lagi. Dengan demikian, kami rekomendasikan buy untuk saham-saham penerbangan seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. [GIAA]," katanya kepada Bisnis, Selasa (23/3/2021).
Adapun, sentimen tidak adanya larangan mudik terangnya, akan memberikan dampak positif terhadap kinerja PT Blue Bird Tbk. (BIRD). Pasalnya, aktivitas masyarakat di luar rumah akan semakin tinggi dan peran angkutan umum seperti taksi menjadi signifikan karena masih adanya kekhawatiran Covid-19.
"GIAA untuk sentimen penerbangan dan BIRD untuk sentimen tidak adanya larangan mudik. Saya menargetkan buy dengan target price untuk GIAA 434 dan BIRD 1500--1700," paparnya.
Sementara itu, emiten transportasi darat seperti PT Eka Sari Lorena Tbk. (LRNA) dan PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk. (WEHA) masih belum direkomendasikan. Pasalnya, masih ada masalah pada likuiditas sahamnya.
Baca Juga
"LRNA dan WEHA saya khawatir masalah likuiditas saja, ini 2 saham gorengan soalnya. Hari ini saja mendadak ARB, jadi saya pilih yang lebih aman," katanya.
Di sisi lain, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut pihaknya belum memiliki proyeksi peningkatan jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran kali ini.
Pihaknya, saat ini tengah berfokus mempersiapkan operasi dan armadanya. "Kami akan tentu saja mempersiapkan diri baik dari sisi pesawat jadwal maupun service level untuk mengantisipasi adanya lonjakan," imbuhnya.
Adapun, Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tane belum dapat berkomentar mengenai prospek peningkatan penumpang selama periode Ramadan dan Lebaran 2021 ini.