Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari pertama pekan ini, Senin (22/3/2021) terkoreksi. Saham emiten perbankan mini kembali ambrol.
Indeks komposit ditutup di zona merah turun 0,87 persen ke level 6301,13. Sepanjang hari, indeks bergerak di level 6354,93-6290,02.
Adapun, sebanyak 217 saham bergerak di zona hijau, 253 saham ke zona merah, dan 264 saham tidak berubah dari harga penutupan kemarin.
Sementara itu, volume perdagangan mencapai 16.769 miliar dengan total transaksi Rp10,03 triliun. Adapun, kapitalisasi pasar mencapai Rp7.451,48 triliun.
Investor asing mencatatkan net sell Rp409,31 miliar. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Astra International Tbk. (ASII) paling banyak dilego dengan net sell masing-masing Rp182,9 miliar dan Rp111,4 miliar.
Selanjutnya, sejumlah saham perbankan kecil mendominasi pelemahan, diantaranya PT Bank Ganesha Tbk. (BGTG) yang turun 6,63 persen, PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) turun 6,61 persen, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) turun 6,59 persen.
Baca Juga
Saham-saham lainnya seperti PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP) turun 3,91 persen, PT Astra International Tbk. (ASII) turun 3,46 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 2,21 persen.
Sementara itu, saham-saham yang menguat dipimpin oleh PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. (BBSS) naik 27,59 persen atau 16 poin ke level 74. Setelah itu, PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) naik 18,64 persen, PT Indika Energy Tbk. (INDY) naik 10,16 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan pelemahan IHSG hari ini akibat pelaku pasar prihatin dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 secara global.
"Wacana Biden untuk menaikkan tarif pajak disikapi negatif oleh para pelaku pasar. Memanasnya hubungan bilateral antara AS dengan Tiongkok disikapi negatif oleh para pelaku pasar," katanya kepada Bisnis, Senin (22/3/2021).
Selain itu, sentimen dalam negeri yang turut membuat indeks merah pada perdagangan hari ini karena pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Mikro hingga 5 April 2021.
"PPKM Mikro juga disikapi negatif oleh para pelaku pasar, serta adanya perkembangan mutasi Covid-19 dikhawatirkan pelaku pasar," katanya.