Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan hari ini di tengah derasnya aksi jual investor asing terhadap saham big caps.
Pada perdagangan Senin (22/3/2021) pukul 15.00 WIB atau akhir sesi II, IHSG terdepresiasi 0,87 persen atau 55,03 poin ke level 6.301,13. Sepanjang hari ini, indeks berkutat di zona merah dan bergerak di rentang 6.290,02-6.354,94.
Sebanyak 217 saham menguat, 253 saham melemah, dan 164 saham diperdagangkan stagnan. Jelang penutupan total transaksi mencapai Rp9,68 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp425,01 miliar.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak dijual oleh investor asing hari ini dengan net sell Rp183,9 miliar. Saham BBCA pun merosot 2,07 persen menjadi Rp33.100.
Tak hanya BBCA, saham big caps lainnya, PT Astra International Tbk. (ASII) juga menjadi sasaran aksi jual investor asing dengan net sell Rp111,2 miliar. Saham ASII turun 3,46 persen menjadi Rp5.575.
Sementara itu, investor asing tampak sedikit masuk ke sejumlah saham seperti JPFA dan TKIM dengan net buy masing-masing Rp32,3 miliar, Rp22,9 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan bahwa terdapat peluang indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk melemah seiring dengan kombinasi kejatuhan indeks DJIA yang terjadi selama dua hari berturut-turut dan penurunan harga komoditas.
Indeks DJIA telah turun 1,17 persen atau setara 397,37 poin dalam dua hari perdagangan terakhir, sedangkan pada penutupan terakhir indeks DJIA terkoreksi sebesar 0,71 persen.
Sementara itu, sejumlah harga komoditas kembali melemah, seperti harga CPO yang sudah turun terendah selama 2 minggu terakhir, dimana selama seminggu terakhir harga CPO turun sekitar 9,7 persen. Tidak hanya itu, harga timah global juga turun sebesar 2,03 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat (19/3/2021), IHSG parkir di level 6.356,16 setelah berbalik menguat 0,13 persen di akhir sesi.