Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agresif Patok Capex 2021, Begini Rekomendasi Saham Emiten Batu-Bara

Hampir seluruh emiten batu bara mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2021 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan panduan dan realisasi 2020.
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten batu bara tampak lebih optimistis untuk berekspansi pada tahun ini yang tercermin dari alokasi belanja modal yang lebih tinggi.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, hampir seluruh emiten batu bara mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2021 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan panduan dan realisasi 2020. Rata-rata kenaikan capex tahun ini pun dobel digit, yaitu di kisaran 20-40 persen.

Bahkan, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalami kenaikan capex hingga sekitar 100 persen menjadi di kisaran US$170-US$190 juta dibandingkan dengan panduan 2020 sebesar US$75-US$90 juta.

Selain itu, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mematok capex tahun ini sebesar US$290 juta, lebih tinggi daripada panduan 2020 sebesar US$230-US$250 juta. Adapun, UNTR hanya mampu menyerap capex 2020 sebesar US$190 juta.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan bahwa alokasi capex yang lebih tinggi merefleksikan optimisme emiten terhadap prospek tahun ini.

Pasalnya, pada tahun lalu tidak sedikit emiten yang menunda belanja modal seiring dengan ketidakpastian bisnis akibat pandemi Covid-19.

“Dari sisi global demand yang akan pulih dan ekspektasi pertumbuhannya lebih positif, maka diharapkan tahun ini proyek maupun pengembangan bisnis bisa lebih dijalankan dengan alokasi capex yang lebih tinggi,” ujar Dessy kepada Bisnis, Jumat (19/3/2021).

Di antara emiten pertambangan batu bara, Dessy melihat saham PTBA cukup prospektif di tengah sentimen yang membayangi pasar saat ini. Terlebih, ekspektasi dividen payout ratio (DPR) yang akan sama dengan tahun lalu mendorong saham PTBA menjadi lebih atraktif di mata investor.

Dia merekomendasikan beli PTBA dengan target price Rp3.200 per saham.

Secara terpisah, analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan bahwa optimisme emiten batu bara tahun ini untuk berekspansi didukung vaksinasi yang akan membuat aktivitas industri  bisa kembali normal dan nantinya permintaan batu bara bisa meningkat.

“Ditambah lagi dari pihak China juga di tahun sebelumnya sudah pesan batu bara Indonesia yang artinya potensi terserapnya penjualan masing-masing emiten dapat maksimal dibandingkan dengan tahun lalu,” ujar Sukarno kepada Bisnis.

Oleh karena itu, mayoritas emiten batu bara dapat lebih percaya diri pada tahun ini, apalagi harga batu bara juga tengah dalam tren kenaikan.

Dia memberikan rekomendasi buy untuk saham batu bara. Saham yang dapat diperhatikan investor antara lain ADRO, ITMG, PTBA, dan HRUM. 

Namun, untuk jangka pendek saham batu bara masih cenderung konsolidasi setelah sempat koreksi karena harga sebelumnya sudah naik signifikan atau adanya aksi profit taking.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper