Bisnis.com, JAKARTA – Ambisi emiten jasa logistik mengakuisisi sister company yakni PT Rajawali Dwiputra Indonesia baru dapat terealisasi paling cepat pada 2022.
Direktur Utama Putra Rajawali Kencana Ariel Wibisono menuturkan kemungkinan akuisisi sister company tersebut sangat besar. Pasalnya, perusahaan logistik tidak dapat menjadi besar sendiri.
"Ke depan ada kemungkinan akuisisi itu, satu perusahaan logistik jadi besar tidak bisa hanya satu perusahaan, mengenal efisiensi, kami juga membangun infrastruktur sendiri. Mekanisme mengikuti perkembangan ekonomi, apa akuisisi atau bentuknya apapun itu, dalam waktu tahun depan dilihat," jelasnya dikutip Bisnis, Kamis (18/3/2021).
Emiten bersandi PURA tersebut masih menanti keberhasilan pemerintah dalam mengatasi Covid-19. Pasalnya, keberhasilan penanganan Covid-19 ini menjadi momentum menentukan aksi korporasi dapat dilakukan atau tidak.
Rajawali Dwiputra Indonesia merupakan sister company PURA yang secara bisnis lebih besar dari PURA yang berfokus di angkutan curah cair atau liquid. Pada kuartal IV/2020, Rajawali telah bersinergi dengan PURA untuk memenuhi kebutuhan kendaraannya.
"Kami melihat kebutuhan armada ke depan, kalau pertumbuhan masih cukup signifikan akan kami lakukan akuisisi itu. Rajawali Dwiputra Indonesia sendiri sudah dapat izin multimoda yang bisa kami manfaatkan," katanya.
Sepanjang 2020 saat pandemi Covid-19, Ariel menyebut PURA mencatatkan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan. Dengan demikian, di tahun pemulihan 2021 ini perseroan optimistis dapat mendulang pendapatan lebih besar.
Emiten yang baru tercatat di bursa pada Januari 2020 ini menuturkan pertumbuhan pendapatan meningkat 8,5 persen dan laba bersih naik hingga 26 persen pada 2020.
"Dengan kenaikan bottom line sekarang hingga di 26 persen dan meningkatkan itu di 30-35 persen itu akan sangat mungkin bagi dividen. Kami proyeksikan di 2023 kami juga sudah bisa melakukan realisasi pembagian dividen," katanya.
Dia menyebut sejumlah upaya aksi perusahaan akan dilakukan guna mengejar target dapat membagikan dividen bagi investornya. Salah satunya dengan peningkatan jumlah armada yang dimiliki.
Menggunakan dana IPO, emiten bersandi PURA ini sudah mendatangkan 50 unit kendaraan baru pada 2020 dan akan mendatangkan lagi 155 unit kendaraan baru pada 2021 ini.
Dengan demikian, total kendaraan yang dimilikinya akan menjadi 310 unit, meningkat dari posisi sebelum IPO yakni pada 2019 yang hanya 105 unit.
"Penambahan aset ini perlu langkah strategis, kami memang sudah siapkan agar bisa membagikan dividen, sehingga kami melakukan banyak strategi, sinergi dan bahkan konsolidasi dengan perusahaan saudara yang sudah memiliki izin multimoda," katanya.