Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Sempat Disuspen BEI, Emiten Produsen Ban Goodyear (GDYR) Buka Suara

Perseroan menjelaskan rencana akuisisi Cooper Tire and Rubber Company berpotensi meningkatkan kepercayaan investor.
Balon promosi Goodyear di atas pabrik ban. /goodyear.
Balon promosi Goodyear di atas pabrik ban. /goodyear.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen ban PT Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR) menjelaskan alasan lonjakan harga saham perseroan hingga 99,29 persen beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Goodyear Indonesia Randeep S. Kanwar menjelaskan berdasarkan informasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), perdagangan sahamnya sempat dilakukan penghentian sementara 1 hari oleh BEI pada 1 Maret 2021 dilakukan sebagai proses cooling down.

Hal ini setelah terjadi kenaikan harga kumulatif saham emiten bersandi GDYR yang signifikan, yang terjadi di kedua pasar baik di pasar reguler maupun pasar tunai.

“Pengumuman baru-baru ini yang dibuat oleh pemegang saham mayoritas Perusahaan, The Goodyear Tire and Rubber Company di mana mereka menginformasikan tentang rencana akuisisi Cooper Tire and Rubber Company telah berpotensi meningkatkan kepercayaan investor pada saham GDYR," ujarnya dalam paparan publik, Rabu (17/3/2021).

Menurutnya, rencana akuisisi induk usaha atau pemegang saham mayoritas tersebut mungkin mengarah pada kenaikan harga pasar yang tidak biasa. Perseroan memahami pentingnya penangguhan oleh BEI dan sepenuhnya mematuhi setiap keputusan yang diambil untuk kepentingan stabilitas pasar modal Indonesia.

Selama pekan terakhir Februari, harga saham GDYR naik signifikan, hampir menyentuh 100 persen atau lebih tepatnya 99,29 persen. Kenaikan saham GDYR yang tidak biasa ini membuat BEI resmi memasukkan saham GDYR ke dalam daftar UMA (unusual market activity) per Kamis (25/2/2021).

BEI kembali membuka kembali perdagangan GDYR pada sesi I Senin (2/3/2021), dan sejak itu saham GDYR secara perlahan mulai kembali stabil.

Adapun, pada perdagangan Rabu (17/3/2021) pukul 13.56 WIB, harga saham GDYR mengalami penurunan 3,09 persen ke level 1.880 dengan kapitalisasi pasar Rp754,4 miliar.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper