Bisnis.com, JAKARTA – PT Majoris Asset Management menargetkan total dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksa dana sebesar Rp2,1 triliun atau naik 53 persen dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp1,37 triliun.
Direktur Utama Majoris AM Zulfa Hendri menyampaikan target ini juga berkaitan dengan penurunan dana kelolaan sebesar 18 persen pada 2020. Dia menuturkan, penurunan ini dikarenakan beberapa produknya reksa dana terproteksi yang jatuh tempo, sehingga membutuhkan waktu untuk bisa kembali meluncurkan produk pengganti.
“Memang target [AUM] kami di 2021 ini akhir tahun minimal kita mesti Rp2,1 triliun. Jadi memang target kita mesti di atas 50 persen, kira-kira angkanya 53 persen itu target AUM kita di 2021,” ungkap Zulfa pada media visit yang dilakukan secara virtual dengan Bisnis, Selasa (9/3/2021).
Zulfa menjelaskan untuk tahun ini Majoris kemungkinan tidak akan menambah produk reksa dana baru mengingat situasi pasar yang masih belum stabil akibat pandemi Covid-19. Perusahaan lebih memilih memperdalam produk yang sudah ada.
Masih berlangsungnya pandemi juga mendorong investor institusi maupun individu untuk berhati-hati saat berinvestasi. Oleh sebab itu untuk rencana Majoris pada 2021-2022, Zulfa menjelaskan akan memperkuat terobosan teknologi untuk investor individu atau ritel.
Sementara itu, Majoris juga menginginkan untuk masuk ke daftar pemain utama industri reksa dana. Kemudian dia juga mengungkapkan untuk tidak hanya meningkatkan dana kelola, tetapi juga meningkatkan kontribusi advice kepada investor.
Baca Juga
Lebih lanjut, Direktur Majoris AM Gresia Kusyanto mengungkapkan dari 2020 hingga 2021 tahun berjalan, produk andalan perusahaan manajemen investasi ini yaitu Reksa Dana Majoris Sukuk Negara Indonesia.
“Memang kalau kita lihat dari pengalaman tahun 2020, dan yang masih berjalan sampai sekarang. Produk yang masih menjadi unggulan Majoris sampai sekarang itu Reksa Dana Majoris Sukuk Negara Indonesia. Itu jadi produk favorit sampai sekarang. Kenapa? Karena isinya itu di instrumen di sukuk negara hampir seluruhnya. Minimal di kisaran 95 persen kita taruh disana,” jelas Gresia pada acara yang sama.
Pada masa pandemi 2020, Majoris mencatatkan pertumbuhan investor ritel yang signifikan mencapai 289,58 persen atau sebanyak 139.000 investor, sementara pada 2019 terdapat 48.000 investor ritel.
Pertumbuhan investor ritel ini masih berlanjut hingga saat ini, di mana Majoris telah mengumpulkan 166.000 investor ritel dan diperkirakan masih akan bertambah sepanjang tahun ini. Pertumbuhan inipun diperkirakan karena ramainya digaungkan istilah dana darurat saat awal masa awal pandemi dan dimulainya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
