Bisnis.com, JAKARTA - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp97,2 triliun sampai dengan akhir tahun 2020.
Presiden Direktur MAMI Afifa mengatakan dana kelolaan dapat bertumbuh sebesar 30 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya mencapai Rp74,8 triliun, hingga akhir tahun 2020 AUM tercatat mencapai Rp97,2 triliun.
"AUM reksa dana MAMI mencatatkan lebih besar tumbuh 66,2 persen menjadi Rp49,4 triliun hingga akhir tahun. Angka ini jauh dari pertumbuhan industri yang hanya meningkat 5,8 persen," katanya dalam konferensi pers secara virtual Selasa (9/3/2021).
Dari segi jalur distribusi, katanya, saat ini total aset yang dikelolala MAMI sebesar 77 persen dari institusi. MAMI telah bekerja sama dengan 30 institusi yang terdidi dar 20 dari sektor perbankan dan sisanya dari non-bank.
Tahun lalu, MAMI mencatatkan pertumbuhan investor yang cukup sigfinikan sebanyak 351.000. Pertumbuhan tersebut didorong dari jumlah investor baru tahun lalu bukan hanya ritel tapi juga institusi.
Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19, perlambatan ekonomi global, dan skandal asuransi yang berdampak pada sentimen investor dan industri reksa dana di Indonesia pada tahun lalu, perusahaan masih mendapatkan kepercayaan banyak investor. Hal tersebut didorong dengan tata kelola perusahaan yang kuat.
Baca Juga
Kendati begitu, pihaknya belum menyebutkan target dana kelola sampai dengan akhir tahun ini. Dia menyebut MAMi akan fikus untuk menambah jumlah investor.
Jaringan distribusi MAMI yang kuat, serta inovasi produk dan layanan juga ikut mendorong pertumbuhan MAMI hingga mencapai titik puncak di tahun 2020. Dia mengatakan terlepas dari dampak terhadap perekonomian, pandemi juga seharusnya menyadarkan akan pentingnya tetap berinvestasi.
"Karena, kinerja sebagian besar kelas aset telah kembali melesat cepat, bahkan beberapa telah melampaui level sebelum Covid-19," katanya.
Direktur & Chief Business Development and Advisory Officer Heryadi Indrakusuma menambahahkan dari jumlah total aset yang dikelola MAMI, kontribusi dari reksa dana pasar uang tumbuh sebesar 118 persen dalam kurun waktu satu tahun. Sementara untuk pendapatan tetap meningkat 86 persen.
"Hal ini sejalan kondisi pasar untuk memilih reksa dana yang lebih rendah risikonya," tambahnya.
Sementara dari sisi komposisi, mayoritas total dana kelola terbesar masih pada fix income sebesar 53 persen, saham sebesar 30 persen, pasar uang sekitar 11 persen, dan yang lainnya 6 persen.