Bisnis.com, JAKARTA — Analis memperkirakan peningkatan jumlah investor baru surat berharga negara (SBN) melalui penerbitan SBN ritel terus meningkat, termasuk melalui seri SR014 yang tengah ditawarkan pemerintah.
Mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per akhir Februari 2021 jumlah SID investor SBN mencapai 497.064 investor, naik 7,97 persen dari posisi 460.372 investor pada akhir 2020.
Realisasi 460.372 investor di akhir 2020 juga meningkat 45,57 persen dari akhir 2019 yang hanya 316,263 investor.
Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), penerbitan SBN ritel perdana di tahun ini, yakni seri ORI019, menyumbang 22.268 investor baru.
Pun, sebelumnya penerbitan enam SBN ritel sepanjang 2020 yakni seri SBR009, SR012, ORI017, SR013, ORI018, ST007, secara total menyumbang 34.200 investor baru.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan potensi pasar Indonesia untuk SBN termasuk SBN ritel sangat besar karena selama ini karakteristik masyarakat di Tanah Air merupakan deposan.
Baca Juga
Alhasil, ketika suku bunga perbankan kian rendah, masyarakat mulai mencari alternatif investasi yang memberikan imbal hasil lebih menarik, tetapi memiliki karakteristik mirip dengan deposito.
Dengan demikian, Ramdhan menilai kehadiran SBN ritel mampu direspons dengan baik oleh masyarakat, sekaligus menjadi salah satu gerbang pertama investor baru untuk masuk di instrumen surat utang.
“Karakternya sangat mirip, return lebih baik, jadi secara nilai investasi lebih baik. SBN ritel juga ada buyback jadi mudah diterima masyarakat,” kata Ramdhan ketika dihubungi Bisnis.
Selain itu, dia menyebut peningkatan jumlah investor SBN melalui instrumen ritel ini juga ditunjang oleh metode pemasaran dan penjualan yang kini menggunakan platform daring, sehingga mampu menjangkau masyarakat lebih luas, terutama anak muda.
Ramdhan memperkirakan penambahan investor baru SBN ritel juga akan terjadi melalui SR014, melihat pencapaian SBN ritel perdana yang diterbitkan tahun ini, ORI019 yang mampu menjaring lebih dari 20.000 investor baru.
Head of Economic Research Pefindo Fikri C. Permana juga memproyeksi tren penambahan investor baru akan terus terjadi, terutama untuk seri-seri SBN ritel yang dapat diperdagangkan atau tradable.
“ORI019 tembus tinggi, lalu sukuk ritel sebelumnya, SR013 itu juga yang tertinggi untuk sukuk, walaupun keduanya menawarkan kupon yang paling rendah sepanjang sejarah masing-masing,” kata Fikri.
Dia menyebut hal ini disokong oleh literasi masyarakat yang semakin baik mengenai jenis-jenis instrumen investasi. Di samping itu, tren suku bunga yang diprediksi masih akan rendah juga membuat permintaan akan SBN ritel akan terus tumbuh.
“Karena pandemi juga masih belum benar-benar usai ya, jadi pasti masyarakat terutama yang punya profil moderat mencari instrumen aman tapi tetap kompetitif,” pungkasnya.