Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing cenderung melakukan aksi beli di tengah penguatan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Senin (1/3/2021)
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing mencatatkan net buy Rp65,95 miliar. Sepanjang 2021, net buy investor asing bertambah menjadi Rp14,63 miliar.
IHSG parkir di level 6338,51 setelah menguat 1,55 persen dibandingkan perdagangan akhir pekan lalu. Sebanyak 309 saham menguat, 161 menurun, dan 167 lainnya stagnan.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan hari ini para pelaku pasar tengah mengapresiasi berbagai perkembangan kebijakan maupun data ekonomi, dari dalam dan luar negeri.
Nafan menjelaskan, di awal Maret ini market mengapresiasi peran pemerintah dalam menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan. Pun, stabilitas inflasi di Tanah Air turut berkontribusi terhadap kinerja indeks.
Tak hanya itu, pasar juga menyambut baik implementasi insentif pengurangan diskon pajak atas penjualan barang mewah atau PPnBM pada kendaraan mobil berkubikasi 1500 cc ke bawah yang mulai berlaku per 1 Maret 2021.
Baca Juga
Di sisi lain, para pelaku pasar saham mengapresiasi pertemuan virtual G20, yang mana di antaranya terdapat komitmen percepatan pelaksaan vaksinasi Covid-19 secara masif, serta mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi dan perluasan akses bagi UMKM.
Kemudian dari data pasar luar negeri, Nafan menilai pergerakan positif IHSG merespons data indeks PMI Manufaktur Australia, Jepang maupun Tiongkok yang masih menunjukkan tren yang ekspansif.
“Adanya proyeksi PMI Manufaktur Spanyol, Prancis, Jerman, Italia maupun Uni Eropa, kemudian Inggris dan bahkan Amerika Serikat yang terus mengalami ekspansi juga mendorong katalis positif bagi indeks,” paparnya.
Mengutip data konsultan keuangan D'Origin, sejumlah saham perbankan big caps menjadi buruan asing hari ini antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net buy Rp678,9 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp48,35 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Rp30,75 miliar.
Sementara itu, saham PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net sell Rp214,6 miliar, dan saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) Rp66,56 miliar.
BBCA dan TOWR merupakan entitas Grup Djarum milik orang terkaya di Indonesia, Michael dan Budi Hartono. Djarum memegang saham BBCA melalui PT Dwimuria Investama Andalan sebesar 54,94 persen. Adapun, di TOWR, keluarga Hartono memegang 52,055 persen saham melalui PT Sapta Adhikara Investama.