Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perdagangan PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. melakukan pengiriman pertama produk penghisap debu bermerk Bissel ke Amerika Serikat.
Sekretaris Perusahaan Selaras Citra Nusantara Perkasa Tumpal Sihombing menyampaikan ekspor tersebut dilakukan melalui anak usaha perseroan yaitu PT Selaras Donlim Indonesia (SDI).
“Pada kesempatan perdana ini SDI melakukan ekspor sejumlah 6 kontainer vacuum cleaner,” tulis Tumpal dalam keterbukaan informasi, Senin (22/2/2021).
Adapun, emiten dengan kode saham SCNP ini mengirimkan 6 kontainer vacuum cleaner ke Amerika Serikat pada 11 Februari 2021. Sebelumnya, perseroan juga pernah mengekspor produk pemurni udara bermerek Air Purifier Holmes dan UVC Air Purifier juga ke Negeri Paman Sam pada tahun lalu.
Selaras Citra Nusantara Perkasa merupakan perusahaan yang bergerak di industri peralatan rumah tangga, perdagangan besar peralatan, serta perlengkapan rumah tangga bermerek Turbo. Beberapa produk yang diproduksi perseroan a.l. blender, pemurni udara, setrika listrik, kipas angin, dan kompor gas dua tungku.
Sedangkan PT Selaras Donlim Indonesia merupakan perusahaan patungan antara SCNP dengan perusahaan asal China, Xinbao Holdings (Donlim) yang didirikan pada 2019. SDI merupakan perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk home appliances. SCNP menjadi pemegang saham pengendali dalam struktur kepemilikan saham entitas JV SDI.
Baca Juga
Kala itu, Direktur Operasional SCNP Sundi menyatakan bahwa pembentukan JV tersebut merupakan inisiatif korporasi yang melanjutkan sukses peluncuran perdana produk air purifier buatan SCNP ke Amerika Serikat pada 10 Oktober 2019 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2021, penjualan ekspor berkontribusi sebesar 22,54 persen terhadap total pendapatan SCNP senilai Rp41,29 miliar. Sedangkan penjualan lokal mendominasi senilai Rp141,83 miliar.
Adapun pendapatan SCNP turun 53,59 persen menjadi Rp183,13 miliar pada periode Januari-September 2020 dari Rp394,66 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan pun menderita rugi tahun berjalan yang dapat dikontribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp9,97 miliar dari sebelumnya laba Rp21,11 miliar.