Bisnis.com, JAKARTA — Pedagang aset kripto mencatat kenaikan transaksi yang signifikan seiring dengan tren penguatan harga bitcoin.
Mengacu pada data Bloomberg, setelah kemarin menembus level US$50.000, harga bitcoin kembali naik 4,8 persen menjadi sekitar US$50.927 pada Rabu (17/2/2021). Adapun kenaikan token bitcoin ini telah meningkat lebih dari lima kali lipat dalam setahun terakhir.
COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmawan atau kerap disapa Manda mengatakan kenaikan harga bitcoin dipicu oleh banyaknya permintaan masyarakat dunia seiring dengan naiknya tingkat kepercayaan mereka terhadap bitcoin sebagai salah satu aset safe haven.
Baca Juga
“Hal ini juga didorong oleh banyaknya perusahaan institusional yang mulai mengadopsi bitcoin sebagai instrumen investasi, salah satunya Tesla yang baru-baru ini membeli bitcoin senilai US$1,5 miliar dollar AS,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Chairman Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) ini, Rabu (17/2/2021)
Manda mengatakan di Indonesia sendiri mulai banyak orang yang akhirnya mengenal aset kripto, khususnya bitcoin. Seiring dengan tren penguatan harga bitcoin belakangan ini, jumlah transaksi di platformnya turun meningkat.
Dia menyebut hingga bulan ini lonjakan transaksi aset kripto di Tokocrypto mencapai 2 hingga 4 kali jumlah transaksi normal. Ini juga diikuti dengan peningkatan komunitas Tokocrypto yang naik hingga 80 persen selama tahun 2021.
“Selain itu ber-impact juga kepada mobile apps download kita yang hit tinggi,” ujar Manda.
Hal serupa juga diungkapkan oleh CEO Indodax Oscar Darmawan. Menurutnya, penguatan harga bitcoin yang ramai diperbincangkan membuat animo masyarakat Indonesia terhadap aset kripto bertambah.
“Terutama akhir-akhir ini. Indodax juga mengalami lonjakan transaksi yang cukup besar,” ujarnya tanpa memerinci berapa besar lonjakan tersebut.
Menurutnya, saat ini masyarakat Indonesia sudah tahu bagaimana kinerja aset kripto, seperti bitcoin yang meningkat drastis. Bahkan, dia menyebut aset kripto yang difavoritkan orang Indonesia tidak hanya bitcoin.
“Terbukti beberapa kali, aset kripto lain tercatat memiliki volume lebih tinggi dari bitcoin. Seperti DOGE yang dipopulerkan oleh Elon Musk,” imbuh Oscar.
Kemudian, tambah dia, ada aset kripto yang berbasis Decentralized finance (DeFi) yang diminati masyarakat Indonesia seperti Sushiswap, Uniswap, Compound Finance hingga aset kripto yang diinisiasi Indodax bersama developer lain yaitu Tadpole (TAD).
“Jadi, tidak hanya bitcoin. Aset kripto lain juga banyak diminati masyarakat Indonesia. Ada 121 aset kripto yang listing di Indodax saat ini. Sehingga 2,5 juta member kami memiliki banyak alternatif untuk trading atau investasi,” pungkas dia.